PALEMBANG - Gempa berkekuatan 5,7 magnitudo mengguncang Kepulauan Mentawai pada Senin, 3 Mei, pukul. Gempa yang terjadi pada pukul 00.46 WIB dini hari tersebut membuat masyarakat Dusun Mapadegat, Desa Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara berlarian menyelamatkan diri. Mereka menjadi Gereja Pinjel tempat pengungsian.
Amir, Kepala Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, lewat tulisan tertulis menerangkan bahwa hingga saat ini warga masih dalam posisi siaga.
BACA JUGA:
“Masyarakat masih dalam kondisi siaga,” tutur Amir melalui pernyataannya yang diterima VOI , Senin, 3 Mei.
Tim BPBD Tinjau Lokasi Gempa Mentawai
Saat ini, BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai tengah melakukan konsultasi dan berkoordinasi dengan perangkat desa serta instansi terkait lainnya.
Tim BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai juga telah mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan selalu waspada terhadapgempa susulan.
“Tim BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai telah meninjau beberapa lokasi, mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan selalu waspada,” jelas Amir.
Guna mengantisipasi adanya gangguan atau pemadaman listrik, BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai telah menyiapkan alat penerangan.
Gempa Bumi Mentawai Tidak Berpotensi Tsunawi
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengeluarkan informasi kejadian gempabumi dengan episentrum di dasar laut dengan kedalaman 29 kilometer, pada posisi 2.34 LS dan 99.66 BT atau 35 kilometer tenggara Tuapejat, Sipora Utara dan 37 kilometer tenggara Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat .
BMKG juga merilis bahwa gempa bumi tersebut tidak memberikan tsunami. Hingga siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa selama 2-4 detik tersebut.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI. Artikel ini telah tayang di VOI .