Gempa di Wilayah Mentawai Bermagnitudo 5,9, Dipicu Aktivitas Lempeng Indo-Australia
Peta kejadian gempa magnitudo 6,0 di wilayah Bengkulu pada Selasa, 3 Agustus. (Foto: Antara)

Bagikan:

PALEMBANG- Selasa pukul 05.48 WIB, 3 Agustus, wilayah Mentawai diguncang gempa. Gempa tektonik yang dipicu oleh pergerakan subduksi Lemeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tersebut berada sekitar 135 Km arah barat daya Kota Mukomuko, Provinsi Bengkulu .

"Gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan persnya dilansir  Antara , Selasa, 3 Agustus.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik," ia menambahkan.

Titik Pusat Gempa Mentawai 3 Agustus 2021

BMKG semula menyatakan gempa yang terjadi di barat daya Mukomuko bermagnitudo 6,0 dan pusatnya berada di laut pada kedalaman 10 km di koordinat 3,17 Lintang Selatan dan 100,18 Bujur Timur, 123 km barat daya Mukomuko.

Namun BMKG kemudian menyampaikan pemutakhiran, menyatakan bahwa gempa tersebut bermagnitudo 5,9 dan epesinternya berada pada kedalaman 21 km di 3,23 Lintang Selatan dan 100,11 Bujur Timur, 135 km arah barat daya Mukomuko.

Menurut BMKG, guncangan akibat gempa bumi tersebut dirasakan pada skala III-IV MMI di Mukomuko; pada skala II-III MMI di Bengkulu Utara, Padang, dan Pariaman; serta pada skala II MMI di Kepahiang, Kota Bengkulu, dan Curup.

Pada skala II MMI getaran yang dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Pada skala III MMI getaran yang dirasakan nyata di dalam rumah, seperti ada truk yang berlalu. Getaran pada skala IV MMI pada siang hari dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah dan menyebabkan pintu dan jendela berderik.

Gempa Mentawai Tidak Menimbulkan Tsunami

Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi di barat daya Mukomuko.

Bambang mengatakan berdasarkan pemodelan gempa yang terjadi di barat daya Mukomuko tidak mungkin berpotensi tsunami.

BMKG mencatat setelah gempa pertama hingga pukul 06.30 WIB terjadi dua aktivitas gempa susulan dengan magnitudo 5,4 dan 3,6.

Bambang mengimbau warga di daerah sekitar pusat gempa menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memeriksa tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI Sumsel .