Pemkot Palembang sasar proyek strategis nasional dari pembangunan Embung Gandus. Embung seluas 100 hektar tersebut diharapkan dapat terealisasi sebagai sumber air baku.
Harnojoyo, Wali Kota Palembang, mengungkapkan saat ini pihaknya telah membuat anggaran pembebasan lahan untuk pembangunan embung tersebut. Embung konservasi tersebut direncanakan rampung sebelum akhir 2023 .
"Embung itu untuk cadangan air baku, seandainya selama enam bulan air Sungai Musi tidak bisa lagi digunakan untuk suplai PDAM maka air embung tersebut bisa dipakai," tuturnya, Selasa, 7 Maret 2021.
Ia juga menilai, apabila embung tersebut maju dalam proyek strategis nasional realisasi pembangunan akan semakin cepat. Hal itu dikarenakan, proyek akan mendapat suntikan dana langsung dari pemerintah pusat.
BACA JUGA:
Embung Gandung Dibutuhkan untuk Suplai Air Baku
Kehadiran embung tersebut cukup penting bagi kebutuhan air masyarakat setempat. Terlebih jika melihat kinerja suplai air baku dari Sungai Musi ke PDAM Tirta Musi mulai berkurang.
Padahal di samping itu, kebutuhan produksi dan distribusi terus naik setiap tahun. PDAM Tirta Musi Palembang dapat menjangkau pendistribusian mencapai 82 persen. Untuk pelanggannya berjumlah 300.000 dengan cakupan 1,2 juta penduduk dari total 1,6 juta penduduk.
"Insyallah awal 2023 produksi PDAM bisa melampaui distribusinya," ujar dia melanjutkan.
Perluasan Suplai Air Palembang Timur dan Barat
Sementara itu Andi Wijaya, Direktur Utama PDAM Tirta Musi Palembang, menyampaikan pasokan air baku masih sangat diperlukan untuk perluasan jangkauan di wilayah Palembang bagian timur.
"Untuk palembang bagian timur kami mintakan ke pemerintah pusat, rencananya 2022 bisa direalisasikan," ungkapnya.
Jangkauan distribusi saat ini sedang digencarkan oleh pihaknya. Untuk area yang ditargetkan yakni wilayah Palembang bagian barat. Tahun ini, di wilayah tersebut terdapat 10.000 daftar tunggu calon pelanggan yang harus diselesaikan.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI.