Limbah Tambang Timah Diduga Mencemari Sumber air baku PDAM Belitung
Direktur Perumda Air Minum Tirta Batu Mentas Belitung, Badia Parulian (Antara/kasmono)

Bagikan:

PALEMBANG - Limbah tambang diduga sumber air baku Perumda Air Minum Tirta Batu Mentas Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung . Penambangan timah ilegal yang ada di kawasan kolam sumber air baku dinilai menjadi penyebabnya.

Badia Parulian, Direktur Perumda Air Minum Tirta Batu Mentas Belitung, menambahkan karena adanya aktivitas tambang tersebut menyebabkan kondisi air baku menjadi keruh dan berlumpur.

"Memang ada laporan dari konsumen atau pelanggan kami tentang kekeruhan udara yang terjadi akibat adanya aktivitas tambang ilegal di sekitar lokasi sumber air baku," katanya di Tanjung Pandang, Minggu, 13 Juni.

Pemeriksaan Kadar Air Perumda Air Minum Tirta Batu Mentas

Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, aktivitas tambang biji timah ilegal tersebut memang diketahui berada di luar lokasi sumber air baku.

"Namun "tailing" atau limbah pembuangannya mengalir ke sumber air baku sehingga menyebabkan kondisi airnya tercemar," ujarnya.

Ia menambahkan, foto sudah melakukan pemeriksaan di lokasi sumber air baku namun tidak menemukan adanya aktivitas tambang.

"Kami turun untuk memastikan memang sudah berjalan kaki sekitar satu sampai dua kilometer tidak ada menemukan aktivitas tambang namun aktivitas tambang adanya di hulu, tetapi lama-kelamaan tetap mengalir ke lokasi air baku sekarang kondisinya saat musim hujan," katanya.

Polisi Diharap Menertibkan Aktivitas Tambang untuk Cegah Pencemaran Lingkungan

Ia mengatakan, kejadian tersebut berdampak terhadap suplai bersih di sejumlah lokasi seperti kawasan perumnas dan air ranggong mejadi keruh.

Namun kami menangani itu secara teknis pengolahannya dengan penambahan tawas, kaporit dan pencucian ulang dan kini suplai air sudah normal hasilnya tetap baik.

Dia berharap, polisi dapat melakukan penertiban terhadap aktivitas tambang ilegal di sekitar lokasi sumber udara baku guna mengantisipasi pencemaran yang semakin parah.

Pihakny khawatir tentang pencemaran semakin parah. Sebab dampak yang ditimbukan berupa lumpurnya semakin tebal, peningkatan berat dan biaya yang dikeluarkan semakin besar sehingga hasilnya juga tidak maksimal bagi konsumen.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .