SUMATERA SELATAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang ingin SDM di sektor pendidikan mendapat prioritas penerima vaksin. Tenaga pendidik perlu segera divaksin agar kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan.
Fitrianti Agustinda, Wakil Wali Kota Palembang, mengungkapkan mengungkapkan pemkotnya mengajukan permintaan kepada pusat. Pusat diminat dapat memenuhi vaksinasi 17.000 pegawai dinas, di dalamnya termasuk tenaga pendidikan.
Permintaan tersebut merupakan bentuk rencana realisasi sekolah tatap muka ajar baru yang rencananya akan dimulai pada Juli 2021.
“Apabila ada tenaga pendidik yang belum menjalani vaksin maka proses belajar-mengajar juga belum bisa dilakukan,” tuturnya.
Fitrianti melaporkan catatan jumlah tenaga pengajar yang menerima vaksinasi COVID-19 untuk saat ini sebanyak 800 orang.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa jumlah tersebut belum mencakup semua guru dari jenjang Paud hingga SMP.
Syarat Sekolah Boleh Memulai Kegiatan Pembelajaran
Ia menyampaikan sekolah baru bisa aktif mengadakan kegiatan pembelajaran apabila sudah memenuhi syarat, yakni daerahnya berstatus zona hijau. Namun jika masih berstatus zona merah, sekolah masih harus menunda pembelajaran. Hal itu sesuai dengan anjuran Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
“Untuk mencukupi semua kuota yang diajukan Disdik kita akan mendorongnya melalui Kemendik dan Kemenkes, sehingga proses belajar dan mengajar pada Juli nanti bisa kita mulai,” ungkapnya.
Guru di Palembang Wajib Suntik Vaksin
Sementara itu Ahmad Zulianto, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, mewajibkan para guru di Palembang untuk menjalani suntik vaksin.
“Saya berharap dengan vaksinasi tersebut bisa menjaga imunitas bersama tenaga guru baik di tingkat TK, SD, SMP baik di negeri dan swasta di Kota Palembang,” terangnya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI.