Pekerja Migran Asal Palembang yang disekap di Kamboja Sudah Tiba di Jakarta, Menceritakan Pengalaman Pahitnya
PMI asal Palembang kembali ke Tanah Air. (Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Sri Haryanti, Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migrain Indonesia (BP3MI) Sumatera Selatan, mengungkapkan seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Palembang yang menjadi korban penyekapan di Kamboja telah kembali ke Tanah Air dan tiba di Jakarta untuk siap dijemput.

Sri Haryanti menyampaikan PMI asal Palembang yang turut menjadi korban penyekapan di Kamboja itu bernama Kurnia Sari (45), warga Kecamatan Alang-alang Lebar, Kota Palembang.

"Dari 40 PMI yang kembali dalam keadaan selamat itu, di antaranya Kurnia Sari. Saat ini posisinya sudah berada di Jakarta, tinggal dilakukan penjemputan saja," kata Sri Haryanti di Palembang, Rabu.

Kronologi Penyelamatan Pekerja Migrain Indonesia yang Disekap di Kamboja

Kurnia Sari merupakan salah satu dari ratusan PMI yang dilaporkan sempat menjadi korban penyekapan saat dipekerjakan secara tidak resmi di sebuah perusahaan investasi bodong atau scammer di Kamboja.

Para pekerja tersebut diselamatkan secara bertahap oleh aparat kepolisian Kamboja bekerja sama dengan KBRI di Phnom Penh dari penyekapan di sebuah perusahaan scammer yang berdomisili di Sihanoukville, Kamboja, Sabtu (30/7).

Berdasarkan informasi BP3MI Sumatera Selatan, Sri menjelaskan ratusan PMI tersebut diiming-imingi gaji senilai 1.000-1.500 dolar AS, atau sekitar Rp15-Rp22,5 juta. Namun, pada kenyataannya, mereka hanya mendapatkan separuh dari upah gaji senilai 800 dolar AS per bulan.

Sri berharap untuk selanjutnya pemerintah daerah setempat turut serta memfasilitasi pemulangan warganya yang menjadi korban tersebut hingga bertemu kembali dengan orang tua dan anak di rumah.

Sementara itu, adik korban bernama Suci (37) mengatakan Kurnia Sari merupakan anak kedua dari delapan bersaudara. Kurnia Sari sudah berkeluarga dengan memiliki seorang anak yang baru lulus SMP dan sedang menempuh pendidikan di pondok pesantren.

Cerita Pengalaman Pekerja Migrain Indonesia yang Disekap di Kamboja

Suci mengatakan Sari sering berangkat bekerja ke luar negeri dan terakhir pamit menjadi operator perusahaan scammer di Kamboja pada pertengahan Juli 2022. Namun, beberapa hari kemudian, Kurnia Sari menelpon Suci dan menceritakan pengalaman pahitnya bekerja di Kamboja.

Pengalaman pahit itu mulai dari upah tidak proporsional dan dipaksa bekerja penuh seharian hingga berujung pada penyekapan.

"Dalam (percakapan) telepon itu, Sari cerita ia disekap sekitar satu pekan. Kemudian dari situ komunikasi kami terputus. Kami hanya bisa berharap Sari dapat kembali pulang ke rumah," ujarnya.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.