PALEMBANG - Misteri kematian Brigadir J. semakin mulai terungkap satu demi satu faktanya. Pernyataan yang disampaikan di awal, mengenai kejadian penembakan di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo semakin terasa hanya sebuah rekayasa. Tidak ada aksi salit melepaskan peluru di rumah yang menjadi tempat kejadian perkara.
Burhanuddin, pengacara Bharada E, M. Burhanuddin kepada VOI, menjelaskan secara blak-blakan, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E memang berada di rumah dinas saat peristiwa berlangsung. Namun dipastikan, tidak ada yang namanya baku tembak bak film action.
BACA JUGA:
"Tidak ada memang, kalau informasi tidak ada baku tembak," ucap M. Burhanuddin, Senin 8 Agustus.
Pengakuran Bharada E Tidak Ada Peristiwa Tembak Menembak
Kepada mereka, Bharada E memastikan tidak ada peristiwa tembak-menembak itu. Proyektil yang berserakan hingga bersarang di dinding, hanyalah alibi semata.
Parahnya lagi, senjata milik Brigadir J sengaja diletuskan ke arah atas. Supaya ada terkesan telah terjadi baku tembak seperti cerita awal antara Brigadir J dan Bharada E.
"Untuk tembak ke atas ya, agar terkesan proyektil baku tembak," ucap M. Burhanuddin.
Namun yang jadi pertanyaan, apakah peluru dari senjata milik Brigadir J dimuntahkan setelah dia tewas atau tidak, ini yang belum terjawab.
Mengingat Kisah Kronologi Penembakan Brigadir J. Versi Eks Kapolres Jaksel
Selasa, 12 Juli silam, Kapolres Jakarta Selatan kala itu, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menggelar jumpa pers resmi. Dengan detail dia menceritakan setiap bagian dalam peristiwa pembunuhan 8 Juli lalu.
Istri Irjen Sambo yang baru saja pulang dari luar kota, kelelahan hingga tertidur di dalam kamar. Di saat inilah --kata polisi-- Brigadir Josua kemudian masuk dan melakukan pelecehan.
"Ibu sempat teriak dan kemudian sempat minta tolong kepada personel lain yang memang ada di rumah tersebut. Jadi ibu teriak minta tolong kepada saudara R dan saudara M. Berapa kali minta tolong dan teriakan ini rupanya membuat saudara J panik sehingga pada saat itu juga mendengar suara langkah yang turun dari kebetulan saudara R di lantai 2 rumah tersebut bersama dengan saksi K," jelas Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.
"Baru separuh tangga kemudian melihat saudara J keluar dari kamar tersebut dan menanyakan ada apa. Bukan dijawab tapi dilakukan dengan penembakan," lanjutnya.
Tembakan yang dilepaskan Brigadir Josua tidak mengenai Bharada E dan cuma terkena tembok. Bharada E coba berlindung di balik tangga mengarah ke atas.
"Karena saudara R juga dibekali senjata, dia kemudian mengeluarkan senjata yang ada di pinggangnya. Nah ini kemudian terjadi penembakan," sambung dia.
Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.