PALEMBANG - Pengembangan hilirisasi timah sedang menjadi fokus Pemprov Kepulauan Bangka Belitung untuk meningkatkan nilai timah dan perekonomian masyarakat. Provinsi Babel sendiri menjadi wilayah penghasil timah nomor dua terbesar di dunia itu.
"Kami terus berupaya dan mendukung peningkatan implementasi hilirisasi timah ini," kata Pejabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan pengembangan hilirisasi timah ini sebagai tindaklanjut kebijakan hilirisasi oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
"Hilirisasi di sektor tambang merupakan kesempatan untuk menggerakkan ekonomi Babel secara langsung, mengingat industri ini cukup memberikan kontribusi yang signifikan bagi daerah ini," ujarnya.
Indonesai Penghasil Timah Kedua di Dunia
Ridwan Djamaluddin juga memiliki sebagai Dirjen Minerba Kementerian ESDM menyatakan Indonesia merupakan penghasil timah kedua di dunia, dimana 91 persen timah tersebut berasal dari Kepulauan Bangka Belitung dengan pemurnian sudah mencapai 99,9 persen.
"Saya memaknai kebijakan hilirisasi oleh Presiden Joko Widodo, jika kita melakukan hilirisasi tentunya lebih untuk menghasilkan produk-produk yang lebih dekat ke industri hilirnya sehingga mampu menyerap tenaga kerja,".
BACA JUGA:
Timah di Bangka Belitung Dieskpor ke Luar Negeri
Ia sangat mengapresiasi Bank Indonesia (BI) yang juga ikut berpartisipasi dalam hilirisasi tambang di Babel. "Hilirisasi tambang timah belum begitu besar, baru tin plat, tin order, dan tin chemical yang ke depan akan dikembangkan," katanya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Budi Widihartanto mengatakan saat ini 98 persen timah di Babel diekspor ke luar negeri dan hanya 2 persen yang diolah atau dihilirisasi di Indonesia.
Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.