Tips Memberi Kritik yang Membangun Pada Rekan Kerja; Supaya Tidak Baper dan Merasa Tersinggung
Ilustrasi rekan kerja (Fauxels/Pexels)

Bagikan:

PALEMBANG - Dalam hidup ini pasti setiap orang pernah mengalami pengalaman yang baik dan pengalaman yang buruk. Kita bisa melakukan kebaikan namun bisa juga melakukan kesalahan. Melakukan kesalahan saat bekerja adalah hal yang biasa.

Semua kesalahan yang kita lakukan menjadi proses belajar untuk menjadi lebih baik. Namun orang tidak sadar sudah melakukan kesalahan atau tidak tahu cara memperbaikinya, karena kurangnya informasi dan pengetahuan.

Sebagai rekan kerja atau atasan, kita perlu memberikan kritik dan saran agar tidak mengulang kesalahan yang sama, hingga memengaruhi kinerja tim. Tapi, memberikan kritik kepada seseorang itu mudah, meskipun membangun. Soalnya, semua orang paham bahwa kita tidak bermaksud baik, ingin mengajak ribut.

Nah, supaya tidak menimbulkan ketegangan di kantor, coba terapkan empat cara efektif memberikan kritik membangun ke rekan kerja berikut ini.

Berikan pujian terlebih dahulu

Beri kritik dengan diawali dan diakhiri dengan kata-kata pujian. Jika harus mengkritik presentasi terbaru rekan Anda, mulailah dengan evaluasi positif yang tulus. Misalnya, “visualisasi Anda sangat baik sehingga mampu meningkatkan nilai presentasi.” 

Setelah kolega Anda mengetahui bahwa dia melakukan sesuatu dengan baik, Anda dapat memberikan beberapa saran yang bijaksana sebelum mengakhirinya dengan komentar-komentar penguatan terkait kontribusi positifnya di tempat kerja.

Fokus dan spesifik

Ungkapkan kritik Anda dengan cara yang membangun, dengan fokus pada pertanyaan atau saran untuk perbaikan daripada masalah. Gregg Walker dari Departemen Pidato dan Komunikasi Universitas Negeri Oregon merekomendasikan agar kritik Anda harus tetap positif dengan berfokus pada masalah di masa sekarang daripada masa lalu. 

Hindari mengkritik perilaku rekan atau memberi kritikan yang tidak jelas maupun yang bersifat pribadi.  Katakan "Saya ingin tahu apa yang akan terjadi jika Anda menempatkan bagian ini terlebih dahulu daripada akhir presentasi Anda," akan mendapatkan respons yang jauh lebih positif dari rekan kerja Anda daripada komentar negatif, seperti "Anda seharusnya tidak mengatur presentasi seperti itu."

Dengarkan pendapatnya

Melanie Whelan, CEO SoulCycle dalam wawancaranya dengan The New York Times mengatakan bahwa pemimpin yang baik harus bisa jadi pendengar yang baik juga, karena Anda perlu tahu akar permasalahan untuk bisa menemukan solusinya. Mungkin saja bawahan atau rekan kerja Anda punya alasan tersendiri yang membuatnya melakukan kesalahan tersebut. Penyebab inilah yang perlu dibenahi bersama.

Jika dia merasa enggan memberitahukan masalahnya, coba yakinkan dia bahwa Anda memang tulus ingin membantu demi keberhasilan kerja tim. Dia juga perlu tahu bahwa tidak ada keinginan Anda untuk menjatuhkannya, apalagi membuatnya merasa malu karena tidak kompeten. Selama mendengarkan pendapatnya, usahakan untuk tidak menghakimi ataupun merendahkan dirinya.

Cek Kemajuannya

Setelah sukses memberikan feedback, Anda juga perlu memastikan bahwa dia benar-benar berusaha memperbaiki kesalahannya. Secara rutin cek dan tanyakan perkembangan pekerjaannya. Jika masih merasa kesulitan, berarti ada saran tambahan yang perlu diberikan.

Tetaplah bersikap profesional dan positif ketika Anda melihat dia masih belum sempurna melakukan pekerjaannya. Tidak perlu langsung memarahi atau menilai dia tidak mau berusaha. Karena tidak setiap orang memiliki kemampuan yang sama seperti Anda.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.