PALEMBANG - Tradisi perang ketupat diselenggarakan oleh masyarakat di Desa Tempilang, Bangka Barat , Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, setiap tahun menjelang Ramadan. Syarat untuk menyaksikan perang ketupat tahun ini yakni warga harus menjalani program vaksinasi COVID-19.
"Hanya orang yang telah vaksin saja yang diizinkan masuk menyaksikan perang ketupat ini," kata Wakil Gubernur Bangka Belitung, Abdul Fatah, saat membuka tradisi perang ketupat di Tempilang, Senin.
Syarat Warga yang Ingin Menonton Tradisi Perang Ketupat di Bangka Barat
Pemberlakuan persyaratan tersebut ditujukan untuk menawarkan penawaran penularan virus corona dalam pelaksanaan tradisi tahunan untuk menyambut Bulan Ramadan di Desa Tempilang, yang biasanya dihadiri oleh warga dan wisatawan.
"Para pengunjung wajib menunjukkan kartu vaksin dan bagi yang belum vaksin harus mengikuti vaksinasi di pusat layanan vaksinasi yang disediakan pemerintah kabupaten di kawasan kegiatan perang ketupat ini," kata Wakil Gubernur.
Selain harus menjalani vaksinasi COVID-19, ia mengatakan, warga yang menyaksikan perang ketupat harus mematuhi protokol kesehatan.
BACA JUGA:
Gerai Vaksinasi COVID-19 Bangka Barat di Tempat Perang Ketupat
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi mengatakan bahwa pemerintah daerah membuka tujuh gerai layanan vaksinasi di tempat pelaksanaan perang ketupat.
"Penyediaan gerai vaksinasi ini sebagai upaya kita untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, yang saat ini sudah lebih dari 80 persen," katanya.
Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.