PALEMBANG - Mulkan, Bupati Bangka, Bangka Belitung, menyatakan bahwa tradisi Rebu Kasan yang digelar masyarakat Desa Air Anyir Merawang tiap tahun merupakan momentum persatuan antar warga.
"Tradisi Rebu Kasan merupakan warisan kakek nenek atau leluhur terdahulu dan memiliki nilai budaya yang cukup penting dalam mempersatukan warga," katanya di Merawang, Rabu.
Tradisi Rebu Kasa Bulan Safar di Bangka
Kegiatan tradisi Rebu Kasan yang rutin dilakukan masyarakat Air Anyir setiap tahun kata bupati, menjadi sarana mempererat silaturhami antar masyarakat sebagaimana yang dilakukan orang tua dahulu.
"Orang tua kita dulu mengemas tradisi Rebu Kasan sebagai sarana silaturahami, berkumpul dan saling tukar pendapat antar warga karena sehariannya disibukkan dengan kegiatan masing-masing," jelasnya.
BACA JUGA:
Tradisi Budaya Bulan Safar di Bangka
Bupati minta generasi sekarang harus dapat mempertahankan tradisi atau adat istiadat warisan orang tua sebelumnya mengingat tidak semua desa mempunyai tradisi budaya seperti Rebu Kasan yang dilaksanakan setiap hari Rabu terakhir bulan Safar.
"Kita memiliki banyak ragam tradisi dari berbagai suku di masing - masing desa sebagai kekayaan adat daerah yang harus terjaga kelestariannya," katanya.
Keragaman adat dan tradisi budaya daerah warisan nenek moyang kata bupati, menjadi penyangga pertumbuhan sektor kepariwisataan untuk menarik wisatawan.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.