BUMN Gabungkan Semen Baturaja ke Dalam Semen Indonesia Grup, Pemprov Sumsel Berharap Memiliki Saham
Kepala Dinas ESDM Sumsel (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memasukkan PT Semen Baturaja ke dalam holding Semen Indonesia Group. Keputusan tesebut mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Herman Deru, Gubernur Sumsel, menyampaikan dukungan diberikan karena bergabungnya dalam holding semen ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja terutama dari sisi pemasaran.

“Jika ada tantangan dari sisi pemasaran, mudah saja ya jual saham ke Pemprov dan pemkab di Sumsel sehingga kami ada tanggung jawab moril untuk membantu,” kata Herman Deru setelah menerima jajaran manajemen SIG dan Semen Baturaja.

Pemprov dan pemkab tentunya akan memprioritaskan penggunaan semen merek Semen Baturaja dalam pembangunan infrastruktur.

Saham Pemprov Sumsel di Semen Baturaja

Kelapa Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Selatan Hendriansyah mengatakan Pemprov berharap dapat memiliki saham di Semen Baturaja dalam konteks investasi.

Nantinya besaran saham itu dibeli disesuaikan dengan kemampuan dari pemerintah kabupaten/kota masing-masing.

“Seperti saham di Bank Sumsel Babel,” kata dia.

Pemprov berharap dengan bergabungnya Semen Baturaja dalam holding ini diharapkan dapat semakin meningkat performanya.

Selama ini Sumsel menerima pendapatan dari Semen Baturaja dalam bentuk pembayaran royalti dari volume produksi batu kapur yang dikeruk di alam.

Salah satu yang diharapkan dari BUMN yang memiliki wilayah operasi di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan ini dapat melebarkan sayap ke pasar ekspor.

Semen Baturaja Bersaing di Pasar Luar Negeri

Dengan kualitas produk yang dimiliki, Pemprov optimistis Semen Baturaja dapat bersaing di pasar luar negeri seperti yang sudah dilakukan BUMN semen lainnya.

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. atau SMBR menargetkan mampu menjual semen di atas 2 juta ton sepanjang tahun ini. Target tersebut tumbuh dari kinerja tahun lalu yang sebanyak 1,93 juta ton.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.