Tips Menjaga Kesehatan Jantung bagi Lansia Usia 50 Tahun ke Atas, Makanan dan Minuman Berikut Perlu Dihindari
Ilustrasi jaga kesehatan jantung setelah usia 50 tahun (Pexels/Mikhail Nilov)

Bagikan:

PALEMBANG - Kesehatan adalah komponen penting dalam kehidupan manusia. Menjaga kesehatan kian membutuhkan perhatian lebih seiring dengan bertambahnya usia. Pasalnya, organ bekerja sudah lebih lama dan cenderung menyimpan lemak di bagian tengan tubuh. Hal ini berisiko pada jantung, yang menurut American Heart Association, pada usia 50-an dan 60-an tubuh lebih mudah bertambah beratnya.

Dengan asumsi bahwa Anda tidak merokok, dilansir Eat This, Not That!, Selasa, 25 Januari, ahli diet merekomendasikan untuk menghindari daftar makanan ini karena berbagai alasan. Cek penjelasannya dan pilih makanan paling sehat untuk melindungi jantung Anda.

Daging berlemak dan gorengan

Rebecca Schilling, RDN., LDN., ahli gizu terdaftar untuk USA RX, mengatakan apabila ingin menjaga kesehatan jantung Anda setelah usia 50 tahun, saatnya membatasi asupan lemak jenuh. Makanan tinggi lemak jenuh, misalnya berbahan daging berlemak dan diproses dengan digoreng, dapat menciptakan badai dengan menyumbat arteri, meningkatkan kolesterol jahat, dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.

Rekomendasi Schilling, batasi sekali makan daging paling banyak 3 ons atau seukuran telapan tangan. Potong dan buang lemaknya, hindari susu berlemak, dan tingkatkan jumlah buah, sayuran, dan serat yang dikonsumsi setiap hari.

Keripik kentang dan soda

Kombinasi yang gurih dan meriah ini perlu dihindari karena memperburuk kesehatan jantung. Sebab kombinasi keduanya mengandung natrium, lemak jenuh, dan gula tambahan. Menurut Melissa Mitri, ahli diet terdaftar untuk Wellness Verge, makanan yang meningkatkan risiko kenaikan berat badan memang sangat enak rasanya. Tetapi, kedua kombinasi makanan ini perlu Anda hindari atau setidaknya batasi demi menjaga kesehatan.

Minuman diet

Minuman yang diklaim mendukung pola makan sehat, atau dikenal dengan minuman non-sugar, terdengar cerdas. Tetapi ini kontraproduktid, karena minuman ini memakai pemanis buatan yang dikatkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiometabolik, terang Arika Hoscheit, RDN., ahli diet dan gizi di Paloma Health.

Menurut sebuah studi di Diabetes Care, ditemuka bahwa orang yang minum soda diet setiap hari memiliki risiko 36 persen lebih besar terkena sindrom metabolik dan 67 persen risiko diabetes tipe 2 lebih besar bila dibandingkan dengan peminum non-diet-soda.

Hoscheit menjelaskan bahwa rasa manis buatan dari minuman diet dan tanpa kalori mempersulit tubuh untuk mengukur kepadatan kalori. Efeknya akan meningkatkan nafsu makan dan mengganggu mikrobioma usus, akibatnya intoleransi glukosa dan jadi sugar craving. Maka, saran Hoscheit, pilih air mineral dibanding minuman soda atau jenis minuman diet less sugar.

Donat

Mengapa donat, sebab makanan bulat yang gurih, manis, dan nikmat ini berbahan tepung dengan serat sederhana dan diproses menggunakan deep fried. Menurut Susan Bowerman, RD., seorang spesialis bersertifikat dalam menangani obesitas, manajemen berat badan, dan direktur seniot untuk pendidikan nutrisi di seluruh dunia untuk Herbalife Nutrition, dalam donat terkandung penyebab penambahan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Itulah makanan yang perlu Anda hindari untuk kesehatan jantung yang baik. Selanjutnya, pilihlah makanan terbaik dari bahan alami, diproses minim, dan rendah lemak. Selain itu, jalani hidup sehat dengan rutin berolahraga, istirahat berkualitas, dan cukup terhidrasi.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.