PALEMBANG - Inflasi di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, menjadi yang tertinggi dibanding dengan 24 kota di Pulau Sumatera berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS). Inflasi yang terjadi pada Desember 2021 mencapai sebesar 1,27 persen.
"Pada Desember 2021, Kota Pangkalpinang inflasi 1,27 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 105,82 pada November menjadi 107,16 pada Desember 2021," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Senin.
Penyebab Inflasi Tinggi di Kota Pangkalpinang
Ia menjelaskan inflasi di Kota Pangkalpinang dipengaruhi oleh kenaikan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau 3,16 persen serta kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,20 persen.
Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,20 persen, kelompok transportasi naik 1,26 persen serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,46 persen.
"Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,06 persen, rekreasi, olahraga, dan budaya 0,26 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,12 persen," katanya.
BACA JUGA:
Komoditas yang Mengalami Kenaikan Harga pada Desember 2021
Sedangkan, komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Desember 2021 antara lain angkutan udara, kangkung, ikan selar, daging ayam ras, dan ikan kerisi. Sementara itu, beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain pembalut wanita, daging babi, playstation, tomat, dan kerang.
"Pada Desember 2021 dari 11 kelompok pengeluaran, lima kelompok memberikan andil inflasi, empat kelompok memberikan andil deflasi, dan dua kelompok tidak memberikan andil deflasi maupun inflasi," katanya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.