PALEMBANG - Di sejumlah pasar tradisional Kota Palembang Sumatera Selatan , terjadi kenaikan harga telur ayam secara drastis. Harga yang sebelumnya Rp19.000 per Kilogram (Kg), sekarang menjadi Rp32.000 per Kg.
Anisa, pedagang di Pasar Perumnas Palembang, Rabu, mengatakan kenaikan harga sudah terjadi sejak tiga hari terakhir.
“Tahun lalu juga naik akhir tahun, tapi tidak setinggi saat ini,” katanya.
Meski kenaikan harga terjadi, ia mengatakan permintaan terhadap telur ayam tetap tinggi.
Senada, pedagang telur ayam di Pasar Lemabang Palembang , Ali, mengatakan kenaikan harga telur ayam berpengaruh terhadap pendapatannya.
“Ada penurunan omset, meski tidak terlalu banyak. Berkisar 10 persen,” kata Ali.
BACA JUGA:
Kenaikan Harga Ayam Potong di Palembang
Sementara itu, kenaikan harga telur ayam juga diikuti kenaikan harga ayam potong yakni dari Rp30.000 per Kg menjadi Rp40.000 per Kg.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel Ruzuan Effendi mengatakan kenaikan harga bahan pokok pangan bukan hanya terjadi di Palembang namun seluruh wilayah di Tanah Air.
"Sudah lebih dari seminggu. Tapi memang saat ini harga telur ayam dan daging ayam ras potong sedang tinggi," kata dia.
Kenaikan harga ini karena permintaan yang cukup tinggi pada momen Natal dan Tahun Baru.
"Telur memang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Ini dari permintaan yang tinggi karena PPKM yang tidak diterapkan," kata dia.
Ia memperkirakan harga telur ayam dan ayam potong ini tetap bertahan hingga pergantian tahun nanti.
Stok Daging Ayam dan Telur di Palembang Tercukupi
Meski begitu tidak melakukan operasi pasar. Hal itu karena stok yang dinilai masih cukup, tidak diketahui dalam satu hari produksi telur ayam di Sumsel mencapai 300 ton.
Walau ayam dan telur ayam mengalami kenaikan, namun daging sapi tidak alami kenaikan masih berkisar Rp120.000 per Kg, kata dia.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .