PT Pusri Menjamin Stok Pupuk Bersubsidi untuk Sumsel Aman untuk Alokasi Musim Tanam hingga Maret 2022
Ilustrasi tumpukkan stok pupuk (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Ketersediaan stok pupuk urea dan NPK bersubsidi dipastikan oleh PT Pusri Palembang berjalan sesuai dengan alokasi untuk musim tanam bulan Oktober 2021 dan Maret 2022 sesuai yang telah ditetapkan pemerintah.

Untuk wilayah Sumatera Selatan yang menjadi salah satu tanggung jawab Pusri, hingga minggu kedua bulan November ini, stok di gudang untuk urea bersubsidi yaitu sebanyak 11.559,65 ton dan NPK bersubsidi 5.991,15 ton, kata Vice President (VP) Humas PT Pusri Soerjo Hartono di Palembang, Selasa.

"Stok tersebut mencukupi kebutuhan petani hingga tiga minggu ke depan," ujarnya.

Sementara terkait realisasi penyaluran wilayah Sumsel untuk urea bersubsidi yaitu sebanyak 108.559 ton dan NPK bersubsidi 79.082 ton.

Selain bertanggung jawab menyediakan pupuk bersubsidi juga guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan petani, Pusri juga menyiapkan stok pupuk nonsubsidi dan produk inovasi Pusri, seperti pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk komoditas sawit, serta pupuk spesial komoditas yaitu NPK Singkong dan N PK Kopi.

Petani di Sumsel Diminta Memastikan Kelompoknya Terdaftar e-RDKK

Dalam penyalurannya Pusri berpegang teguh pada Prinsip 6 Tepat, yaitu tepat tempat, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat jenis dan tepat waktu yang berlaku di semua tingkatan jalur distribusi sampai ke tingkat petani.

Dia menjelaskan bahwa bahwa seluruh petani harus memastikan kelompoknya sudah terdaftar di e-RDKK guna mempermudah proses evaluasi dan alokasi oleh Kementerian Pertanian.

“Kami sebagai produsen bertanggung jawab untuk menyalurkan pupuk urea dan NPK, baik yang bersubsidi maupun nonsubsidi. Untuk bersubsidi kami menyalurkan kepada petani yang telah terdaftar dan masuk dalam e-RDKK”, ujar Soerjo.

Kebutuhan Jatah Pupuk Bersubsidi Petani pada e-RDKK

Oleh karena itu, katanya. penting sekali petani memastikan sudah masuk dalam kelompok tani dan mendaftarakan kebutuhan pupuknya pada e-RDKK untuk mendapatkan jatah pupuk bersubsidi.

Selain itu, Pusri terus melakukan pengawasan terhadap stok pupuk bersubsidi di Lini IV (kios pengecer) agar tidak terjadi kelangkaan pupuk. Pengecer juga diwajibkan mempunyai stok kebutuhan satu minggu ke depan.

“Selain pengawasan, kami bersama anak perusahaan Pupuk Indonesia lainnya terus berkoordinasi dan selalu siap dalam memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi di rayon wilayah masing-masing”, katanya.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.