5 Cara Bijak Menegur Anak saat Melakukan Kesalahan Supaya Tidak Mengganggu Kesehatan Mental
Ilustrasi cara bijak menegur anak (Pexels/Karolina Grabowska)

Bagikan:

PALEMBANG- Terkadang anak-anak melakukan tindakan meresahkan atau menyimpang yang membuat orang tua harus menegur. Tetapi ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika memberi teguran pada buah hatinya. Khususnya, orang tua perlu menghindari berkata kasar, membentak, marah.

Teguran keras pada anak tidak akan berefek baik. Justru paling buruk membuat anak trauma berkepanjangan dan menurunkan kebermaknaan dirinya. Berikut tips bagi orang tua agar bisa menegur buah hatinya dengan cara paling bijak.

1. Hindari untuk menghakimi

Kesalahan dilakukan oleh setiap orang. Untuk menegur kesalahan yang dilakukan anak, tidak bijak jika disertai dengan penghakiman. Apalagi menggunakan kalimat sarkas yang melukai perasaan buah hati.

Paling tepat, ajak anak berbicara empat mata. Berikan arahan bahwa apa yang telah dilakukannya bisa lebih baik.

2. Pakai kalimat yang mudah dipahami

Pengalaman anak terhadap bahasa tidak sebanyak orang dewasa. Maka perhatikan kalimat yang keluar sehingga lebih mudah dipahami. Arahan yang berbelit-belit dan panjang justru membuat anak bingung. Ini berarti, cobalah menggunakan kalimat efektif, mudah dipahami, dan fokus pada inti persoalannya.

3. Bangun komunikasi dua arah

Ketika melakukan kesalahan, beri kesempatan anak memberikan argumentasi. Supaya komunikasi dua arah tetap berjalan. Pada intinya, kesalahan bisa terjadi karena kurangnya buah hati tidak tahu bagaimana cara bersikap yang tepat. Bisa juga karena pertimbangan lain yang tidak diketahui orang tua.

Oleh karena itu, perlunya membuka obrolan yang jujur. Berikan juga arahan, bahwa ia perlu minta maaf pada pihak yang bersangkutan dengan sikap kelirunya.

4. Ketahui perasaannya

Melakukan kesalahan, tentu membuatnya merasa bersalah. Bahkan jika tidak diarahkan secara bijak, buah hati bisa takut atau merasa tidak nyaman. Dengan mengenali dan mengetahui apa yang dirasakan, orang tua bisa jadi tempat paling dekat untuk mengutarakan emosi perasaannya.

Cara ketiga ini juga bermanfaat membangun kedekatan emosional dengan anak. Orang tua bisa jujur juga tentang perasaannya ketika mengetahui sang buah hati melakukan kekeliruan.

5. Beritahu bahwa tidak apa-apa melakukan kesalahan

Setiap manusia pasti mengalami keluputan dan belajar menjadi lebih baik dari yang telah dilakukan. Ini perlu dipahamkan kepada anak, bahwa ia perlu belajar dari kesalahannya. Paling penting lagi, hindari mengungkit-ungkit kesalahan anak.

Disamping perlu menegur secara bijak, orang tua juga wajib memberikan perhatian pada anak. Amati setiap perubahannya dan usahanya untuk menjadi lebih baik serta tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI Sumsel.