PALEMBANG- Pembelajaran secara daring akibat pandemi COVID-19 sudah memasuki tahun kedua. Anak-anak Indonesia harus belajar tanpa tatap muka dan bersosialisasi secara langsung dengan guru dan teman-teman di sekolah.
Rasa jenuh dan lelah pasti muncul, namun demi kesehatan dan kepentingan bersama, PJJ dinilai masih efektif untuk menghindari anak dari bahaya COVID-19.
BACA JUGA:
-
| BERITA
7 Manfaat Menikmati Waktu Sendirian Menurut Studi, Bukan Berarti Kesepian dan Depresi
30 Oktober 2021, 13:44
Sebagai orang tua, ada beberapa cara dan upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari rasa jenuh di tengah belajar berani anak, seperti dikutip Antara dari siaran pers resmi Zalora, Kamis, 12 Agustus.
1. Lebih sering hadir untuk dampingi anak belajar berani
Dampingi anak belajar secara berani tentu membutuhkan dedikasi waktu khusus bagi orang tua di tengah kesibukan sehari-hari.
Namun, orang tua sebagai pendamping aktif dapat mengajak anak diskusi, instruksi guru bila dibutuhkan selama proses belajar hingga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bersama anak.
2. Lengkapi dan ubah ruang belajar anak secara berkala
Ruang belajar anak tentu menjadi faktor penting dalam menjaganya kondusifnya proses belajar berani. Jika Anda memiliki ruang lebih, tidak ada salahnya untuk mendedikasikan ruangan tersebut untuk belajar anak, terlebih lagi pastikan ruangan tersebut jauh dari gangguan seperti televisi, kasur, dan lainnya.
Lengkapi dan mengubah tata letak ruang dapat dilakukan untuk anak guna menumbuhkan rasa dan memiliki, dan tentu saja dapat disesuaikan dengan kesukaan anak, seperti dalam pemilihan warna meja dan sebagainya.
3. Sediakan perlengkapan belajar anak sesuai dengan kesukaannya
Perlengkapan belajar yang diperlukan diantaranya seperti tempat pensil, alat tulis, buku tulis, tempat minum, lampu belajar, hingga kursi ergonomis.
Kebutuhan ini juga bisa disesuaikan dengan kesukaan anak dan ajak anak memilih karakter favorit mana yang mereka inginkan. Misalnya dalam memilih tempat pensil dengan karakter kartun kesukaan anak.
4. Jangan lupa bermain
Bermain merupakan hak dan kebutuhan semua anak. Orang tua dapat melengkapi permainan yang sesuai dengan usia anak guna mengasah kreativitas anak.
Kegiatan bermain anak yang terganggu ternyata menjadi suatu masalah serius lho bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama proses anak dalam membangun watak atau karakter sosial.
Kegiatan belajar dan bermain sama pentingnya dan merupakan aktivitas yang baik untuk kembang anak, baik secara kognitif, fisik, maupun emosional.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI dengan judul 4 Cara agar Anak Tidak Bosan Belajar Daring di Rumah . Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .
