7 Tanda Hormon Tidak Seimbang yang Bikin Kondisi Tubuh Kacau, Berikut Caranya Mengatasi
Ilustrasi tanda hormon tidak seimbang dan caranya mengatasi (iStockphoto)

Bagikan:

PALEMBANG- Salah satu bagian terkecil yang tidak terlihat namun sangat berpengaruh pada kondisi hati dan tubuh seseorang adalah hormon. Saat jumlah yang tidak seimbang, akan membuat tubuh mengalami masalah.

Hormon adalah bahan kimia yang diproduksi oleh kelenjar dalam sistem endokrin dan siaran dalam aliran darah. Ketidakseimbangan terjadi katika hormon terlalu sedikit atau terlalu banyak.

Fungsi hormon itu sendiri berkaitan dengan aktivitas sehari-hari. Seperti metabolisme, nafsu makan, siklus tidur, siklus reproduksi, fungsi seksual, suhu tubuh, dan suasana hati. Mengutip  Hormone Health secara alami tingkat produksi hormon berfluktuasi pada berbagai tahap kehidupan, terutama selama masa pubertas, pada perempuan selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause.

Berikut tanda-tanda kondisi ketika hormon dalam tubuh Anda tidak seimbang. Waspadai dan ambil langkah untuk mengatasinya.

1. Perubahan suasana hati

Hormon estrogen pada perempuan memiliki efek neurotransmiter di otak, yang efeknya memengaruhi suasana hati atau dikelola oleh serotonin. Fluktuasi estrogen dapat menyebabkan sindrom pramenstruasi dan perimenopause serta menopause.

Saran dari ahli, untuk mengatasi perubahan suasana hati agar tidak mengganggu aktivitas. Diantaranya dengan mengatur pola makan sehat, menjalankan gaya hidup yang sehat seperti rutin olahraga dan jurnal harian untuk membantu mengidentifikasi apakah termasuk gejala perubahan hormon atau kondisi psikologis lainnya.

2. Kualitas tidur yang buruk

Penurunan kadar estrogen juga dapat menyebabkan keringat malam yang mengganggu tidur Anda. Perubahan hormon ini menyebabkan kelelahan dan kekurangan energi. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendapatkan diagnosis secara akurat. Nah , untuk mengatasi kesulitan tidur direkomendasikan untuk memakai pakaian yang nyaman dan rutin berolahraga juga membantu meningkatkan kualitas tidur.

3. Kenaikan berat badan

Hormon berkaitan dengan metabolisme kerja. Jika tiroid kurang aktif, kenaikan berat badan akan terjadi. Selain itu, pada perempuan, juga menyebabkan sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan menopause.

Kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, atau tanpa perubahan pola makan, akan terus berlanjut dengan ahli kesehatan untuk memeriksa masalah tiroid dan kista ovarium.

4. Masalah kulit

Jerawat kronis pada orang dewasa dapat menjadi tanda rendahnya kadar estrogen dan progesteron serta tingginya kadar hormon androgen. Sementara ketika mengalami kulit gatal, bisa disebabkan masalah tiroid.

5. Masalah Kesuburan

Perempuan usia 35 tahun, mengalami perubahan kadar hormon yang memengaruhi kesuburan. Pada usia tersebut, hormon perangsang folikel yang tinggi dapat mengurangi peluang seorang wanita untuk hamil. Sementara itu, luteinizing hormone (LH) rendahnya, yang memicu ovarium melepaskan sel telur dan mulai memproduksi progesteron, juga dapat menyebabkan masalah kesuburan.

6. Sakit kepala

Banyak perempuan yang mengalami sakit kepala karena perubahan hormon, khususnya selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause. Karena hal tersebut, ahli menyarankan untuk mencatat setiap siklus bulanan dan konsultasikan pada dokter. Jika Anda mengalami masalah ini secara teratur, dokter akan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasinya.

7. Tulang rapuh

Pengeroposan tulang bisa disebabkan penurunan kadar estrogen selama perimenopause dan menopause. terkadang perempuan tidak menyadari mengalami masalah ini. Oleh karena itu bisa mengambil langkah dalam mengatasi tulang rapuh, misalnya konsumsi makanan tinggi kalsium, penuhi kebutuhan nutrisi agar penyerapan kalsium optimal, dan tetap rutin berolahraga.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.