4 Kebiasaan Buruk yang Perlu Dihindari Jika Kamu Ingin Bahagia, Sederhana dan Mudah
Ilustrasi bahagia itu sederhana (Unsplash/Brooke Cagle)

Bagikan:

PALEMBANG - Perasaan bahagia sebenanya bisa didapatkan dengan cara yang mudah, tidak perlu rumit. Namun sungguh banyak orang justru terus terjebak pada pola perilaku tidak pernah puas dengan apa yang sudah dicapai.

Menurut psikoterapis kognitif dan spesialis kecemasan yang berbasis di Wilton, Niro Feliciano, LSCW., kebahagiaan pada satu sisi yang tidak sulit dijangkau. Sebab budaya mengembangkan pengalaman pada penggunaan, perolehan, dan kemampuan meningkatkan diri secara terus menerus.

Tambah Feliciano lagi, jenis kebahagiaan yang definitif sulit dipertahankan karena sifatnya tidak konsisten. Sedangkan pada sisi lain, ada  lho  kebahagiaan yang tidak didasarkan pada perolehan pun, yaitu penghargaan atau kepuasan. terbuka, terang Feliciano, menjadi puas dengan siapa Anda, di mana Anda berada, dan apa yang Anda miliki bisa jadi jalan untuk mendapatkan kebahagiaan.

Berdasarkan pengalaman Feliciano di ruang terapi, ia menemukan empat alasan mengapa banyak orang sulit merasakan bahagia. Berikut ini yang kerap mereka lakukan hingga jadi kebiasaan buruk yang menjauhkan kesejahteraan emosional .

1. Terus membandingkan diri

Membandingkan diri bisa mencuri kebahagiaan Anda sedikit demi sedikit hingga tak tersisa. seseorang tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang dicari sehari-hari jika terus-menerus melihatnya melalui lensa pengalaman orang lain. Perbandingan, menurut temuan Feliciano, menumbuhkan. Seseorang akan merasa 'kurang dari' sehingga tidak pernah cukup.

2. Tidak bertanggung jawab dan menyalahkan orang lain

kesalahan dan pertanggungjawaban merupakan pasangan serasi. Ketika melakukan salah, mengakui tanggung jawab. Seseorang yang tidak bisa berkontribusi pada tanggung jawab tetapi malah menyalahkan situasi bahkan orang lain, bisa membuat situasi yang membuat mereka tidak bahagia.

3. Menolak penerimaan

Menerima diri sendiri, termasuk setiap situasi sulit yang pernah dilalui, bisa meringankan beban berat. Klien Feliciano banyak yang tidak mudah mengakses penerimaan. Pertanyaan-pertanyaan 'mengapa ini terjadi' hingga 'mengapa saya harus derita sebegini hebat' mengkhawatirkan.

Pertanyaan tersebut tidak alias menemukan jawaban yang mencukupi. Itu artinya, saran Feliciano, ubah persepsi sehingga pertanyaan 'bagaimana saya bisa maju' akan mendapatkan jawaban realistis.

4. Mudah terdistraksi dan tidak fokus

Mengalihkan pikiran ke hal-hal yang tidak esensial menyebabkan kecemasan lebih tinggi. Alih-alih membayangkan hal lain yang lebih baik sepenuhnya memperhatikan hal yang ingin diselesaikan. Bagi Anda yang sering mengerjakan banyak hal dalam satu waktu, buatlah rencana agar bisa mengerjakan satu per satu dengan fokus.

Itulah keempat hal menurut Feliciano yang membuat seseorang tidak merasa bahagia. Jika termasuk dalam kebiasaan Anda, ubah persepsi sedikit demi sedikit supaya lebih puas dengan apa yang telah Anda capai.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.