Makanan yang Bisa Memicu Inflamasi Penyakit Kronis, Hindari Sebelum Terlambat!
Ilustrasi makanan pemicu inflamasi yang peril dihindari (Unsplash/Fernando Andrade)

Bagikan:

PALEMBANG- Salah satu penyakit kronis yang membahayakan kesehatan tubuh adalah inflamasi. Peradangan memunculkan penyakit jantung, diabetes, kanker, dan Alzheimer. Untuk menghindari penyakit tersebut atau membuat semakin parah, Anda perlu mempertimbangkan setiap menu makanan.

Banyak ahli yang menyarankan supaya kita tidak mengonsumsi makanan pemicu inflamasi. Meskipun makanan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan tubuh, namun keliru jika mulai membatasi konsumsi makanan tersebut. melaporkan  Makan dengan Baik , Rabu, 9 Maret, berikut ini jenis makanan yang perlu Anda hindari untuk meminimalkan risiko mengalami inflamasi.

1. Makanan manis

Berbagai jenis makanan manis, perlu dikenal mana yang sehat dan tidak. menambahkan gula pada makanan, perlu dihindari. Dalam takaran tertentu, gula bisa memicu inflamasi pada tubuh. Gula bisa meningkatkan potensi obesitas dan diabetes . Sedangkan diabetes bisa lebih jauh memengaruhi kesehatan jantung.

American Heart Association merekomendasikan konsumsi maksimal 24 gram gula sehari. Tepatnya jumlah 6 sendok teh. Untuk makanan lain, Anda perlu mengamati label komposisi. Gunanya untuk membatasi berapa banyak Anda telah mengonsumsi makanan manis dalam sehari.

2. Olahan daging

Makanan dari daging segar mengandung protein hewani. Protein yang dibutuhkan tubuh, tentu dengan porsi yang tepat. Sedangkan olahan daging yang menggunakan bahan tambahan, seperti nitrat sintetis dan garam, ini yang perlu dihindari.

Penelitian membuktikan bahwa rutin mengonsumsi daging olahan, berkaitan dengan tinggingnya lemak jenuh sehingga menyebabkan inflamasi. Maka, batasi konsumsi daging khususnya daging olahan. Pilih daging segar dan ukur porsinya secara tepat agar tidak berisiko pada kesehatan.

3. Makanan olahan

Tak hanya daging olahan, makanan olahan yang diproduksi untuk  siap-makan  atau  ambil-dan-  perlu dipertimbangkan lagi agar tidak sering dikonsumsi. Karena harganya tergolong murah, bahan kimia tambahan untuk pewarna, dan makanan mungkin akan menciptakan rasa yang sedap.

Namun kandungan tersebut dapat mengiritasi tubuh dan menyebabkan inflamasi. Apalagi tubuh akan lebih sensitif ketika terlalu sering mengonsumsi makanan tersebut.

4. Karbohidrat sederhana

Karbohidrat terbagi menjadi dua, karbohidrat sederhana dan kompleks. Karbihidrat kompleks yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan segar yang mengandung serat. Sedangkan karbo sederhana terdiri dalam tepung halus yang sering kali lebih besar berefek pada gula.

Penelitian menghubungkan makanan karbohidrat sederhana dengan peningkatan peradangan. Pada seseorang yang sering mengonsumsi makanan ini, bisa memengaruhi sindrom metabolik dan diabetes tipe 2. Cara menghindarinya, pilih makanan biji-bijian 100 persen dan makanan segar yang mengandung serat.

5. Terlalu banyak asam lemak omega-6 dan kurang omega-3

Asam lemak omega-6 sebagian besar masuk dalam tubuh lewat mengonsumsi makanan yang diolah dengan minyak nabati, seperti minyak jagung, kedelai, dan bunga matahari. Dalam takaran pas, asam lemak jenis ini bisa dibilang sehat. Tetapi jika kebanyakan, dapat meningkatkan risiko inflamasi  lho .

Asam lemak omega-3 bermanfaat mengurangi inflamasi. Artinya, kedua asam lemak sehat ini perlu seimbang.

Selain lima daftar di atas, Anda juga perlu mengonsumsi makanan sehat dan bersifat alami dengan petunjuk porsi dan ukuran yang tepat.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.