PALEMBANG- Jika anak-anak mengalami keluhan sakit perut, maka orang tua harus segera memberikan pertolongan. Anak-anak kadang tidak mengatakan kalau diri mereka sedang sakit. Namun ada pula yang mempengaruhi kebiasaannya sehari-hari.
Sakit perut sering berkaitan dengan pola makan. Meskipun ada faktor lain, tetapi kenali tanda-tanda ketika anak-anak mengalami masalah pencernaan seperti berikut ini.
BACA JUGA:
1. Muntah
Anak-anak muntah karena berbagai penyebab, beberapa di antaranya terkena infeksi virus, mabuk perjalanan, keracunan makanan, demam, batuk, dan makan terlalu banyak. Kondisi seperti psikologis terlalu bersemangat, khawatir, atau khawatir juga menyebabkan muntah. Selain kondisi menengah, penyakit serius seperti meningitis, radang usus buntu, dan virus ringan ditandai dengan muntah.
Pertolongan perlu segera dilakukan, terutama ketika ada darah atau empedu dalam muntah, atau jika anak di bawah 6 tahun dan tidak bisa menahan cairan. Untuk anak yang lebih besar, jika mereka muntah lebih dari dua kali dalam 24 jam, maka segera periksakan ke dokter. Anda juga perlu menghubungi dokter jika muntah diikuti demam, diare, atau tanda-tanda dehidrasi.
2. Sakit perut
Mengutip WebMD, Kamis, 24 Februari, sakit perut pada anak bisa menjadi pertanda mengalami masalah. Umumnya, ia mengalami banyak, diare, keracunan makanan, terlalu banyak enteritis atau flu perut, gastritis, dan makan. Beberapa tanda sakit perut yang kurang umum, antara lain penyakit, sindrom iritasi usus, radang usus buntu, obstruksi usus, dan penyakit paru-paru.
Rekomendasi Chris Tolcher, MD., asisten profesor klinis pediatri di Fakultas Kedokteran Universitas California Selatan, jika sakit perut berlangsung lebih dari dua minggu dan parah, periksakan ke dokter anak.
3. Sembelit dan diare
Hal yang menyebabkan kegagalan seperti stres latihan toilet, diet rendah, kurang cairan, kurang olahraga, sindrom iritasi usus besar, kebiasaan buang air besar yang buruk, diabetes, atau pengaruh obat. Gejalanya meliputi sakit perut, kram perut, buang air besar dan sedikit.
Jika anak tidak buang air besar sekali setiap hari dan menemukan darah pada tinja, disarankan segera memeriksakannya ke dokter.
4. GERD
Bukan hanya orang dewasa yang bisa mengalami GERD (Gastroesofageal Refluks) juga bisa dialami anak-anak. Anak-anak yang masih sangat kecil bisa dipicu dari alergi makanan atau mengalami masalah dengan sfingter esophagus. Untuk anak-anak, hindari mengonsumsi makanan yang memicu GERD, antara lain peppermint, cokelat, dan makanan berlemak.
5. Berat badan naik atau turun drastis
Perubahan yang terjadi secara drastis perlu diwaspadai, termasuk pada berat badan anak. Pasalnya, berat badan dipengaruhi nafsu makan, metabolisme, dan kebiasaan pemilih dalam makan. Pada batas tertentu, pemilih tidak memicu masalah. Tetapi perhatikan naik turunnya berat badan anak agar kesehatan pencernaan tetap terpantau dengan baik.
Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menyajikan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.