Apa Itu Diet Ketofastosis? Trik Menurunkan Berat Badan untuk Dapatkan Tubuh Ideal
Ilustrasi makanan (Tima Miroshniche/Pexels)

Bagikan:

PALEMBANG - Ada banyak metode diet yang bisa diterapkan bagi yang berniat menurunkan berat badan. Salah satu model diet yang terkenal adalah diet keto. Beberapa tahun belakangan, nama diet keto menjadi terkenal karena dipercaya banyak orang bisa menurunkan berat badan secara efektif dan sehat. 

Jika program diet lain punya efek buruk bagi kesehatan, diet keto justru baik untuk kesehatan. Namun, apakah diet ini benar-benar efektif? Bagaimana cara menjalaninya? 

Diet keto merupakan diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Pegiat diet ini harus mengonsumsi karbohidrat tidak lebih dari 50 gram sehari. Makanan kaya karbohidrat seperti biji-bijian, roti, susu, dan beberapa sayuran harus dibatasi konsumsinya.

Perbedaan Diet Keto dengan Diet Ketofastosis

Diet keto biasa dipadukan dengan fastosis atau fasting on ketosis. Ini merupakan kondisi puasa yang dilakukan dalam keadaan ketosis. Menjalankan diet ketofastosis agak sedikit berbeda dengan diet keto. Jarak waktu antara jam makan dengan jam puasa berbeda tergantung kondisi tubuh. 

Metode yang paling dekat yaitu 16:8, dimana Anda harus makan selama delapan jam dan berpuasa selama 16 jam. Pendekatan ini mudah dilakukan karena delapan jam bisa memberi kesempatan makan yang cukup lama. Tak heran jika pendekatan ini dirasa paling cocok dilakukan banyak orang dalam jangka waktu panjang.

Selain itu, ada juga yang menerapkan pendekatan waktu 5:2, dimana Anda harus makan teratur selama lima hari dan dua harinya harus membatasi makan satu kali sebanyak 500-600 kalori. Contohnya, Anda memilih makan normal pada weekdays dan membatasi makan sekali sehari pada weekend. Pun saat makan, jenis makanan yang harus dikonsumsi antara lain, daging, seafood, telur, saus atau minyak yang mengandung lemak alami seperti mentega atau minyak kelapa, dan produk olahan susu tinggi lemak misalnya keju. 

Efek Menjalani Diet Ketofastosis

Hal yang perlu diingat adalah, Anda mungkin akan merasa kelelahan saat menjalani diet ketofastosis di awal. Pasalnya, tubuh perlu beradaptasi menggunakan bahan non-karbohidrat seperti laktat, asam amino, dan lemak untuk menghasilkan energi saat berpuasa.

Rasa lemah membuat kebanyakan orang berhenti menjalani diet ketofastosis. Namun, efek ini bersifat sementara. Jika terus dilakukan, tubuh Anda akan beradaptasi dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. 

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI dengan Diet Ketofastosis, Trik Sehat Menurunkan Berat Badan. Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.