4 Faktor yang Bisa Sebabkan Program Diet Gagal Turunkan Berat Badan
Ilustrasi sendok garpu dan piring kosong (Unsplash/Thought Catalog)

Bagikan:

PALEMBANG- Berat badan menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh banyak orang. Program diet pun dijalani untuk menurunkan berat badan. Berdasarkan penelusuran psikologis oleh Aria Campbell-Danesh DClinPsy, diet yang bertujuan menurunkan berat badan tak bisa dilakukan dalam waktu lama.

Secara sains ditemukan bahwa diet jangka panjang mayoritas akan gagal. Mengapa? Mengutip penjelasan dalam Why Do Most Diets Fail in the Long Run? dilansir Psychology Today pada 2 Februari, kondisi di bawah ini yang menyebabkan diet tidak berhasil.

Kondisi fisik

Proses penurunan berat badan menghilangkan sejumlah otot dan lemak. Dalam prosesnya membutuhkan sistem metabolisme bekerja secara efisien. Diet yang bertujuan meluruhkan kalori tetap membutuhkan energi agar sel-sel tubuh bekerja dengan baik.

Jika Anda mengonsumsi sedikit makanan mengandung energi, maka penurunan berat badan akan terjadi. Tetapi perubahan besar juga mesti dilakukan, menurut Aria. Dalam penelitiannya, wanita paling lama bisa diet penurunan berat badan selama 4 minggu sedangkan pria 6 minggu.

Kebiasaan makan yang kaku dalam program diet mendorong seseorang untuk kembali makan dengan lebih banyak pilihan menu.

Kondisi psikologis

Dari sisi psikologis, memandang makanan terlalu banyak kalori, terlalu banyak lemak, dan pandangan ‘buruk’ lainnya mengenai kelompok makanan tertentu justru menjadi bumerang.

Sebuah studi ilmiah diterbitkan oleh Appetite menelusuri peran pelarangan makan cokelat, keripik, permen, dan biskuit. Para peneliti menemukan bahwa pelarangan makan camilan favorit cenderung memicu mengonsumsi makanan tersebut rata-rata 133 persen lebih banyak jika dibandingkan partisipan tanpa instruksi.

Perubahan kesadaran

Mengubah kesadaran adalah langkah pertama yang perlu dipahami. Jika diet jangka pendek tidak akan menghasilkan perubahan besar. Artinya, dibutuhkan landasan esensial dalam menjalankan diet. Pandangan untuk menurunkan berat badan, dirasa Aria kurang mendasar.

Kecuali mengubah kesadaran bahwa diet dilakukan untuk mendapatkan tingkat kesehatan secara berkelanjutan. Menurunkan berat badan tidak seperti mengerjakan soal ujian, dalam waktu singkat dapat diselesaikan.

Anda butuh kesadaran kuat dan langkah-langkah yang tidak mudah untuk mendapatkan tubuh sehat, poin plusnya adalah berat badan dapat turun.

Perubahan perilaku

Sama seperti mengubah kesadaran, mengubah perilaku juga tidak mudah. Dengan iming-iming menjalankan diet seminggu dan berat badan turun 20 kilogram tidak mengubah perilaku makan Anda dalam kurun waktu berkelanjutan.

Perubahan perilaku secara psikologis berkaitan dengan pengaturan diri, motivasi, dan kebiasaan. Motivasi telah terbentuk ketika Anda memiliki kesadaran tentang melakukan diet dan memiliki tubuh sehat dalam jangka waktu berkelanjutan.  

Pengaturan diri merupakan langkah untuk membiasakan perubahan pola makan jadi lebih sehat. Berdasarkan pernyataan Aria, ini bukan soal penurunan berat badan tetapi soal komposisi tubuh yang mana tetap membutuhkan kalori dan tetap berubah sejalan dengan aktivitas yang dilakukan.

Itu artinya, pengaturan diri, motivasi, kebiasaan, dan membangun kesadaran hidup sehat yang sering luput saat menjalani program diet. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.