PALEMBANG - Laju inflasi di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, selama pandemi COVID-19 dilaporkan oleh Bank Indonesia berada dalam kondisi terkendali.
Hari Widodo, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, mengungkapkan inflasi Kota Palembang pada September 2021 tercatat sebesar 0,05 persen dan inflasi tahunan (year on year) sebesar 1,84 persen.
Tiga komoditas yang berkontribusi pada inflasi yakni daging ayam ras 0,15 persen, beras 0,05 persen dan rumah sewa 0,04 persen.
"Angka inflasi bulan September dan inflasi tahunan ini tergolong rendah karena target secara tahunan itu 3,0 persen plus minus 1,0 persen," kata Hari.
Kinerja Baik Pemkot Palembang Menangani COVID-19 Dapat Kendalikan Inflasi
Menurutnya, capaian positif ini tak lepas dari kinerja baik Pemkot Palembang yang berupaya mengantisipasi dampak dari pandemi COVID-19.
Melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah diupayakan pasokan pangan selalu tersedia dengan harga yang terjangkau.
"Jika distribusi lancar, maka harga akan terkendali sehingga akan menekan inflasi," kata Hari.
Terkait pertumbuhan ekonomi, Hari mengatakan pertumbuhan ekonomi Kota Palembang mencapai 5,71 persen pada triwulan II 2021 atau melebihi prediksi awal Bank Indonesia.
Angka pertumbuhan ekonomi di atas 5,0 persen ini mengindikasikan terjadi perbaikan ekonomi dan aktivitas ekonomi berangsur-angsur pulih.
Dengan level PPKM yang mulai menurun diharapkan aktivitas ekonomi juga ikut meningkat, ujar Hari.
BACA JUGA:
Pemkot Palembang Berencana Membuat MoU dengan BI untuk Pengendalian Ekonomi
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan pemkot berencana membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Bank Indonesia (BI) terkait strategi pengendalian ekonomi, khususnya di sektor pertanian, perdagangan dan pasar tradisional.
"Kami ingin fokus pada pelayanan langsung ke masyarakat, bagaimana setiap rumah bisa melakukan pemberdayaan ekonomi, semisal dengan bertani di dalam pot," katanya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.