Presiden Iran Tolak Bertemu Presiden Joe Biden, Gedung Putih: Tidak Ada Hubungan Diplomatik
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki. (Wikimedia Commons/The White House)

Bagikan:

PALEMBANG - Joe Biden, Presiden Amerika Serikat, tidak ada agenda melakukan pertemuan dengan Ebrahim Raisi Presiden Iran. Pernyataan tersebut dikeluarkan secara tegas oleh pihak Gedung Putih setelah penyampaian sikap pimpinan Iran dalam konferensi pers.

Ebrahim Raisi, dalam konferensi pers Senin 21 Juni mengungkapkan siap membahas Kesepakatan Nuklir 2015. Namun pertemuan pribadi dengan Presiden Biden ia kesampingkan.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, ada perubahan sedikit di Teheran, di mana pembuatan keputusan utama saat ini berada di tangan Pemimpin Tertinggi Ayatolllah Ali Khamenei.

"Kami saat ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran atau rencana untuk bertemu di tingkat pemimpin," tegas Psaki seperti mengutup Reuters Selasa 22 Juni. 

"Pandangan kami adalah, pengambil keputusan di sini adalah Pemimpin Tertinggi Iran (Ayatolllah Ali Khamenei)," sambung Psaki.

Pembicaraan Iran dan Amerika Serikat Mematuhi Pakta Nuklir 2015

Psaki mengatakan, para perunding telah menyelesaikan putaran keenam pembicaraan tentang bagaimana Iran dan Amerika Serikat dapat kembali mematuhi pakta nuklir 2015. Sebuah kesepakatan yang dapat mencabut sanksi Barat terhadap Iran.

Gedung Putih, katanya, akan berharap untuk melihat ke mana arahnya, tetapi mereka tidak dapat memprediksi kapan atau apakah kesepakatan akan tercapai.

Menlu AS Ingin Pembicaraan Nuklir Wina Dilanjutkan

Lebih jauh Psaki mengatakan, Gedung Putih akan menjaga hak asasi manusia di atas meja setelah negosiasi mengenai kesepakatan nuklir. Psaki menolak untuk memprediksi kapan atau apakah kesepakatan akan tercapai, menambahkan bahwa para pejabat menantikan untuk melihat ke mana arahnya.05 Jun 2021 07:00

Departemen Luar Negeri AS menyampiakan mereka menilai terangkatnya Ebrahim Raisi sebagai pemimpin Iran 'cukup dibuat-buat'. Pihaknya juga mengharapkan pembicaraan nuklir Wina dilanjutkan dalam beberapa hari mendatang.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI Sumsel.