PALEMBANG - Industri otomotif menyambut baik program perpanjangan PPnBM kendaraan bermotor roda empat yang diterbitkan pemerintah belum lama ini. Industri otomotif siap melakukan berbagai strategi guna mendongkrak produksi karena pembelian mobil diprediksi akan melonjak.
"Dengan penambahan PpnBM ini, pemesanan kendaraan akan meningkat kembali dan tantangan terbesar agar dapat memproduksi kendaraan semaksimal mungkin agar konsumen dapat menerima secepat-cepatnya," kata Direktur Pemasaran dan Penjualan serta Inovasi Bisnis PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy, dikutip dari Antara , Senin 21 Juni.
BACA JUGA:
Namun sebelum itu, menghadapi juga masih menunggu aturan legalnya belum diterbitkannya peraturan menteri keuangan tentang penambahan relaksasi PPnBM tersebut.
"Kami masih menunggu sampai seluruh instrumen legal sebagai dasar hukum yang dirilis dulu," kata Billy.
Penjualan Mobil Honda Mengalami Peningkatan PPnBM
Diakuinya sejak diberlakukan relaksasi PPnBM pada Maret, penjualan mobil Honda mengalami peningkatan. Penjualan HPM secara ritel pada Januari sebesar 7.068 unit dan Pebruari 2021 mencapai 6.018 unit, maka mulai Maret naik menjadi 10.048 unit dan April naik menjadi 10.189 unit.
Kemudian Mei turun menjadi 8.538 unit. Meski penjualan Mei turun dibanding April, namun tetap lebih tinggi dibanding Januari dan Februari sebelum relaksasi PPnBM diberlakukan.
"Penjualan Mei turun karena jumlah kerja yang lebih sedikit dari April, karena ada Lebaran," kata Billy.
Untuk mengantisipasi permintaan mobil yang terus tumbuh akibat relaksasi PPnBM diperpanjang, melakukan sejumlah strategi, termasuk menggenjot produksi.
"Strateginya, produksi akan kami lakukan dengan kapasitas penuh mengikuti prokes yang ada dan ketersediaan komponen," kata Billy.
Hal senada dikemukakan Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy. Ia mengatakan penambahan relaksasi PPnBM otomotif akan membuat pasar mobil di Indonesia bergerak dinamis.
"Secara permintaan akan lebih baik," ujarnya
Buka Kendaraan Tiggi Namun Tidak Diimbangi Kecepatan Produksi
Untuk itu meningkatkan produksi mobil Toyota semaksimal mungkin, juga kecepatan logistik dan distribusi agar waktu tunggu penerimaan kendaraan oleh konsumen tidak terlalu lama.
"Produksi bahkan sudah lakukan lembur dan bekerja di akhir pekan," kata Anton.
Anton mengakui masa tunggu pengiriman kendaraan saat ini mencapai kisaran dua bulan. Hal itu disebabkan oleh permintaan tinggi namun tidak seimbang dengan daya produksi.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI Sumsel .