BPBD Sumsel; Tiga Kabupaten Terpantau Mulai Alami Karhutla
Helikopter MI-18MAT milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memadamkan kebakaran lahan dari udara (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Hingga awal Juni 2021, kasus kebakaran hutan dan lahan terpantau oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Sumatera Selatan mulai ditemukan di tiga kabupaten. mulai juga mengintruksikan keramaian di udara untuk bekerja karena lokasi perjalanan yang jauh.

Ansori, Kepala BPBD Sumsel, mengungkapkan tiga kabupaten tersebut Musi Banyuasin, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir yang termasuk 10 daerah rawan.

"Saat ini kewaspadaan tim di lapangan sedang ditingkatkan," ujarnya, Rabu, 2 Juni.

Kemunculan Titik Panas di Sumsel Masih kondusif Namun Berpotensi Membesar

* Menurut dia Beroperasi Sales manager kemunculan hot spot (Titik Panas) Masih kondusif, namun Harus ditingkatkan KARENA Kebakaran Lahan Yang Terjadi Semakin bertambah seiring berkurangnya hujan memasuki Musim Kemarau.

Seperti kebakaran lahan di dekat Tol Palembang-Indralaya (Palindra) Desa Talang Pangeran Ilir Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir pada Selasa (1/6).

Kebakaran itu menghanguskan tiga hektar lahan lahan dan membutuhkan tujuh jam untuk pemadaman karena itu, bahkan Satgas Ogan Ilir meminta bantuan dua unit bantuan udara untuk proses lokasi yang cukup jauh dari sumber udara di darat.

"Sekecil apapun api harus segera dipadamkan, itu komitmen satgas," kata dia.

BPBD Sumsel Kerakan Dua Unit Helikopter untuk Pantau Karhutla

Ansori menambahkan dua unit helikopter yang mulai beroperasi tersebut merupakan bantuan BNPB yang bersiaga di Lanud SMH Palembang bersama satu unit pesawat patroli.

"Jika eskalasi karhutla semakin membesar maka kebutuhan armada udara juga perlu ditambah, tapi kita tentu tidak berharap karhutla membesar," katanya.

Sementara Kepala Unit Analisis dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang Sinta Andayani mengatakan wilayah Sumsel bagian timur termasuk tiga kabupaten tersebut memang mulai kekurangan curah hujan.

Lebih lanjut Sinta menyampaikan pada bulan Juni-Juli musim kemarau masuk ke Sumsel. Puncaknya akan terjadi pada Agustus.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI .