PALEMBANG - Elit senior Hamas memprediksi gencatan senjata dengan Israel akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. Ia meramalkannya peredaman konflik tersebut meskipun kedua negara sedang berbalas serangan di perbatasan pada Kamis 20 Mei.
Joe Biden, Presiden Amerika Serikat, mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengupayakan de-eskalasi pada Hari Rabu kemarin, untuk mewujudkan gencatan senjata.
BACA JUGA:
Sementara, seorang sumber keamanan Mesir mengatakan kedua belah pihak pada prinsipnya telah menyetujui gencatan senjata, setelah bantuan dari mediator tetapi rincian kesepakatan masih dirundingkan secara rahasia.
"Saya pikir upaya yang sedang berlangsung terkait gencatan senjata akan berhasil," kata pejabat politik Hamas, Moussa Abu Marzouk, kepada TV al-Mayadeen Lebanon, seperti dikutip Reuters Kamis 20 Mei.
"Saya berharap gencatan senjata dicapai dalam satu atau dua hari, dan gencatan senjata akan berdasarkan kesepakatan bersama," lanjutnya.
Utusan Perdamapian Timur Tengah PBB Bertemu dengan Pemimpin Hamas
Televisi Al Jazeera yang berbasis di Qatar melaporkan, utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wennesland bertemu dengan kepala Hamas Ismail Haniyeh di Qatar. Tapi, pertempuran berlanjut dengan Israel dan militan Islam menyuarakan pembangkangan.
Israel melakukan lebih dari selusin serangan udara di Gaza setelah tengah malam, termasuk dua yang menghancurkan dua rumah di selatan daerah kantong itu. Petugas medis mengatakan empat orang terluka dalam serangan udara di kota Khan Younis di Gaza selatan.
Militer Israel mengatakan pada Rabu malam, mereka telah menargetkan apa yang dikatakannya sebagai situs peluncuran roket multi-barel dan kompleks pertahanan udara milik Hamas.
Kamis pagi, sirene roket meraung di Kota Beersheba, Israel selatan dan di daerah-daerah yang berbatasan dengan Gaza. Tidak ada laporan langsung tentang korban atau kerusakan.
Jumlah Korban di Palestina Akibat Serangan Udara dari Israel18 Mei 2021 06:30
Untuk diketahui, sejak pertempuran dimulai pada 10 Mei, pejabat kesehatan Palestina mengatakan 228 orang telah tewas dalam pemboman udara yang memperburuk situasi kemanusiaan Gaza yang sudah mengerikan.
Pemerintahan Israel menyatakan korban yang tewas dari Israel hingga saat ini ada 12. Serangan roket yang terjadi secara beruntun membuat masyarakat panik dan pergi tunggang langgang ke pengungsian.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI.