Salah Id Berjamaah di Tengah Pandemi; Berikut Saran dari Dokter
Umat muslim memakai masker saat melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha 1441 H di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Jumat (31/7/2020). (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/pras)

Bagikan:

PALEMBANG - Perayaan lebaran tahun 2021 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena adanya Pandemi COVID-19, aktivitas di momen Idulfitri pun harus dibatasi. Budaya mudik yang biasanya terjadi kini ditiadakan, serta kegiatan kumpul-kumpul tidak diperbolehkan.

Beberapa daerah tidak boleh menyelenggarakan salat Id. Namun sebagian daerah lainnya diizinkan untuk menggelarnya. Sebelum melakukan salat Id berjamaah, dokter menyarankan anda untuk memastikan diri betul-betul sehat dan bebas dari COVID-19 demi kepentingan bersama.

"Bila seseorang dapat mengikuti solat Id berjamaah tanpa diketahui kondisi kesehatan atau daya tahan tubuhnya sehingga dapat terkena virus COVID-19, maka dia boleh melakukan memperhatikan beberapa hal," kata dokter Ichwan Zuanto ANTARA pada Minggu.

Dokter umum yang mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia menyarankan orang yang ingin shalat Id berjamaah untuk mengikuti tes usap cepat (tes cepat ) atau tes usap PCR.

"Gunanya meyakinkan diri sendiri bahwa kita bebas dari COVID-19," kata dia.

Jamaah Salat Id Membawa Peralatan Ibadah dari Rumah Masing-masing

Penting juga untuk memilih tempat shalat yang terbuka di luar ruangan, seperti di lapangan di mana jarak antar jamaah diatur kurang lebih 1,5 meter hingga 2 meter. Pastikan tempat ibadah menyediakan tempat cuci tangan khusus, ukur suhu jamaah, batasan batasan maksimal orang di dalam ruangan hingga 50 persen.

Peralatan ibadah seperti sajadah, sarung atau mukena harus dibawa sendiri dari rumah. Masker juga harus selalu dipakai. Bila sudah dilepas untuk sementara, misalnya karena harus berwudhu, individu harus tahu cara pakai dan lepas yang benar.

"Bawa  hand sanitizer  atau rutin cuci tangan di tempat yang tersedia, sebaiknya wudhu langsung dari rumah masing-masing," lanjutnya.

Salat Id Dilakukan Tanpa Kontak Fisik

Selain itu, Idulfitri di tengah COVID-19 harus dijalankan tanpa kontak fisik dengan orang lain. Ichwan juga menghindari menghindari sentuhan, baik bersalaman atau berpelukan dengan orang lain, atau benda-benda di sekeliling. Kerumunan orang juga.

Ia mengingatkan orang-orang untuk menakar mana yang lebih besar antara manfaat dan mudarat, lalu memilih keputusan terbaik untuk kesehatan dan keamanannya.

"Apabila dikhawatirkan seseorang dapat terjangkit penyakit wabah ini, sebaiknya seseorang tersebut tidak mengikuti solat Id berjamaah."

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .