PWI Sumsel Tanggapi Wartawan yang Mendapat Ancaman dari Oknum Kepala Desa
Ketua PWI Sumsel Firdaus Komar (ANTARA/Yudi Abdullah/19)

Bagikan:

PALEMBANG - Wartawan media yang berani Sumsel mendapat ancaman dari oknum kepala desa Kabupaten Muara Enim pada Sabtu, 1 Mei lalu. Kasus tersebut direspon oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Selatan .

Firdaus Komar, Ketua PWI Sumsel, menyampaikan pihaknya menyerahkan penanganan proses hukum kasus tersebut kepolisian dan penilaian sudah tepat kasus itu dibawa ke ranah hukum .

"Karena kita tidak tahu apa yang terjadi setelah ancaman itu, jika ternyata memang ancaman itu menjadi jaminan maka sudah ada benang merahnya," ujarnya di Palembang, Jumat, 7 Mei.

Kasus Penyunatan Dana BLT DD bagi Warga Desa

Sebelumnya wartawan media www.sumseljarrakpos.com (grup dari JarrakPos.com) mendapat ancaman terkait berita tindakan Kepala Desa Lubuk Semantung Belida Darat bernisial H yang diduga melakukan penyunatan dana BLT DD bagi warga desanya.

Pemimpin Redaksi sumseljarrakpos.com Muhamad Nasir menjelaskan jika tersebut diterima wartawannya pada Sabtu (1/5) pukul 02.00 WIB dengan kalimat yang cukup mengerikan. 

“Ada kata-kata akan mencincang anak istri, akan menyuruh orang membelah kepala wartawan kami, jadi wartawan kami tidak banyak berkomentar,” kata Nasir.

PWI Menyayangkan Adanya Pengancaman dan Kekerasan Terhadap Wartawan

Firdaus menyayangkan still the action for the action of the action and kekerasan terhadap wartawan yang terkait dengan pemberitaan, padahal ada hak jawab untuk mengklarifikasi berita yang dipublikasikan media jika tidak puas. 

* Meskipun ada hal yang perlu diluruskan, masyarakat bisa jadi bertanggung jawab dengan menghubungi redaksi, ”kata dia.

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan wartawan agar selalu mengedepankan profesionalitas dengan mematuhi kode etik pers. Setiap wartawan wajib melakukan klarifikasi dan konfirmasi laporan produk yang berkualitas.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .