PALEMBANG - Sebanyak 400 anak penyu hijau atau tukik dilepasliarkan oleh Polda Bangka Belitung bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan di Pulau Ketawai Kabupaten Bangka Tengah. Program tersebut sebagai rangkaian peringatan Hari Konservasi Alam Nasional.
"Hari ini kami melepaskan 400 tukik hasil penetasan telur penyu di Pantai Bangka Island Outdoor (BIO) PT Timah Tbk," kata Direktur Direktorat Kepolisian Perairan Polda Kepulauan Babel Kombes Pol Agus Tri Waluyo di Pulau Ketawai, Jumat.
Ia mengatakan sebanyak 400 tukik yang dilepasliarkan di Pulau Ketawai ini berasal dari 2.287 telur penyu sitan Polda Kepulauan Babel yang ditetaskan secara alami di Kawasan Pantai Bangka Island Outdoor (BIO) PT Timah Tbk.
BACA JUGA:
"Kami mengapresiasi PT Timah Tbk yang mendukung pelestarian penyu hijau yang terancam punah," ujarnya.
Pelestarian Penyu Hijau yang Terancam Punah
Ia mengimbau masyarakat bisa sama-sama menjaga tukik satwa langka yang dilindungi pemerintah.
Kepala Urusan, Evaluasi dan Pelaporan, Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumsel Shabiliani Mareti mengatakan dari 2.287 telur yang ditetaskan secara alami baru 15 persen atau 400 butir telur yang menetas.
"Penyu ini sangat penting untuk menyeimbangkan rumput laut dan lamun. Ketika penyu punah maka rumput laut juga tidak ada sehingga menyebabkan satwa laut juga punah," katanya.
Kegiatan Konservasi PT Timah Tbk
Ia mengapresiasi PT Timah Tbk yang telah terlibat dalam upaya konservasi satwa dan diharapkan sinergi ini dapat terus berlanjut.
"Kami butuh mitra seperti PT Timah Tbk dan Polairud dalam kegiatan konservasi. Konservasi bisa dilakukan semua masyarakat Indonesia," ucapnya.
Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.