PALEMBANG - Penurunan produksi yang dialami oleh PT Timah Tbk pada 2021 karena dampak pandemi COVID-19. Produksi biji timah pada 2021 sebanyak 24.670 ton atau turun 15.087 ton dari tahun sebelumnya mencapai 39.757 ton.
"Dampak pandemi Covid-19 ini tidak dapat ditolak yang mempengaruhi kinerja perusahaan tahun lalu mengalami penurunan," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Abdullah Umar di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan produksi bijih timah PT Timah 2021 sebesar 24.670 ton Sn tersebut berasal dari penambangan darat 46 persen dan penambangan bijih timah di laut 54 yang tersebar di wilayah operasional perusahaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.
"Untuk keberlangsungan perseroan, PT Timah Tbk konsisten melakukan eksplorasi untuk meningkatkan cadangan timah," ujarnya.
Harga Jual Logam Timah Menurun
Ia mengatakan produksi logam 2021 mencapai 26.465 metrik ton atau turun dari 2020 mencapai 45.698 metrik ton. Dengan rata-rata harga jual logam timah melesat 89 persen menjadi 32.619 dolar AS.
"Perseroan sebelumnya penjualan logam logam timah sebesar 26.602 metrik ton turun dari tahun 55.782 ton," katanya.
BACA JUGA:
Penekanan Biaya Produksi PT Timah Tbk
Menurut dia saat ini, PT Timah Tbk juga sedang membangun peleburan peleburan berteknologi Ausmelt yang diyakini akan meningkatkan produksi perusahaan karena dapat mengolah kadar rendah.
"Pemanfaatan teknologi Ausmelt yang akan beroperasi di semester kedua tahun ini diharapkan mampu menekan biaya produksi logam timah, sehingga profitabilitas Perseroan akan semakin cemerlang di tengah iklim usaha kompetitif," katanya.
Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.