Seorang Dosen Bunuh Diri dengan Cara Gantung Leher, Ditemukan oleh Anaknya hingga Syok
Ilustrasi/Foto: PIXABAY

Bagikan:

PALEMBANG - Seorang pengajar di Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Bali, meninggal dunia dengan cara bunuh diri . Hingga saat ini, Unit Reskrim Polsek Denpasar Selatan masih menyelidiki penyebab bunuh diri seorang dosen bernama Komang Budaarsa.

"Masih ditemukan (penyebabnya), karena anaknya menemukan korban pertama kali belum dapat dimintai keterangan karena masih syok atas kematian bapaknya (korban)," kata Kapolsek Denpasar Selatan, AKP I Gede Sudyatmaja, saat dikonfirmasi di Denpasar, Selasa 22 Februari.

Dosen Bunuh Diri di Bali Ditemukan Pertama Kali oleh Anaknya

Ia mengatakan, korban ditemukan dalam posisi gantung diri di ruang keluarga pukul 13.30 WITA Senin (21/02), di Jalan Kerta Winangun II Gang Teratai Nomor 3B, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan.

Mengetahui hal tersebut, Unit Identifikasi Sat Reskrim Polresta Denpasar, Bali , tiba-tiba melakukan olah TKP dan nihil diperoleh tanda-tanda kekerasan. Kata dia, hanya ditemukan bekas jerat tali pada leher korban dan sekitar pukul 16.15 WITA jenazah korban dibawa ke RSUP Sanglah untuk ditangani lebih lanjut.

Kronologi Penemuan Jasad Dosen Bunuh Diri

Kejadian itu awalnya diketahui anak korban bernama Kadek Dwi Yogiantara yang saat itu baru tiba dari Malang sekitar pukul 05.00 WITA. Saat itu anak korban bertemu dengan korban yang masih dalam keadaan sehat.

"Anak korban sempat tidur siang dan sempat bertemu dengan bapaknya yaitu korban, lalu saat ditinggalkan sebentar, sekitar pukul 13.30 WITA mendapati korban sudah dalam keadaan gantung diri di ruang keluarga dengan tali tambang plastik warna yang digantung di tangga lantai dua rumah," jelasnya .

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami selalu menyajikan berita terkini Sumatera Selatan secara lengkap.