PALEMBANG - Pemetaan daerah rawan bencana banjir dan puting beliung dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Langkah tersebut dilakukan untuk mempermudah dilakukan penanganannya.
Nursi, Kepala BPBD Bangka, menyampaikan pemetaan wilayah rawan bencana alam tersebut ditetapkan sembilan titik banjir dan enam titik rawan angin puting beliung.
"Titik rawan banjir seperti di lingkungan nelayan dan pelabuhan masuk dalam wilayah daerah perairan dimana musibah banjir dapat terjadi akibat air laut pasang," jelasnya.
Wilayah Berpotensi Banjir di Bangka
Sementara titik daratan yang berpotensi terjadi banjir saat intensitas hujan tinggi kata dia, berada di sekitaran pasar Inpres Sungailiat dan daerah Kace Mendo Barat dan beberapa tempat lainnya.
"Masyarakat yang berada di wilayah potensi banjir, saat ini sudah memiliki tabel kondisi air laut pasang sehingga membantu mereka mendapatkan informasi dini," katanya.
Sedangkan potensi angin puting beliung kata Nursi terjadi saat perubahan musim atau transisi terjadi di wilayah Kenanga, Penyamun, Tutut termasuk di wilayah Kecamatan Belinyu.
"Kami selalu memberikan edukasi informasi ancaman bencana kepada masyarakat terutama pada saat musim penghujan seperti sekarang baik melalui media informasi yang mudah diakses masyarakat maupun melalui pemerintah setempat," kata Nursi.
BACA JUGA:
Langkah Menanggulangi Bencana Alam
Dia mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga terjadinya bencana alam seperti harus memastikan lingkungan atau saluran air tetap bersih dari tumpukan sampah serta menebang pohon yang dekat pemukiman bagi daerah rawan angin puting beliung.
Untuk memaksimalkan penanggulangan bencana kata Nursi pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemerintah desa maupun kelurahan serta instansi berwenang lainnya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.