PALEMBANG - Pelabuhan Belinyu di Kabupaten Bangka akan dikembangkan oleh Pemprov Bangka Belitung sebagai pelabuhan ekspor impor. Langkah ini dilakukan untuk mendorong peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat daerah.
"Pengembangan Pelabuhan ini tidak Hanya akan meningkatkan ekspor Komoditas pertanian, perikanan dan lainnya tetapi juga meningkatkan Kunjungan wisatawan Asing," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan saat ini Pelabuhan Belinyu dalam proses penambahan dermaga, penetapan alur dan ditargetkan selesai Januari 2022. Anggaran pengembangan pelabuhan ini tidak melalui APBN atau APBD, tetapi kerja sama kemitraan oleh pihak Pelindo pihak yang dapat membantu dan berkepentingan atas pengembangan pelabuhan ini.
"Pelabuhan Belinyu dapat disandari kapal atau kapal pesiar berkapasitas 3000 orang, tetapi karena pandemi, sehingga belum dapat mewujudkan dermaga yang panjang," katanya.
Proyek Strategis Nasional Pelabuhan Belinyu
Menurut dia sekarang ini, panjang dermaga totalnya satu sisi sudah 270 meter dan sisi lainnya 90 meter dengan dua trestle (jembatan) baru. Pengembangan dermaga ini akan terus ditambah tiap sisi-sisinya.
"Pelabuhan ini nantinya tidak akan menjadi pelabuhan ekspor impor, tetapi sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dapat menciptakan peluang hanya untuk pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Bangka Utara,".
BACA JUGA:
Pembangunan Infrastruktur Pelabuhan Belinyu
Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah menambahkan saat ini pembangunan infrastruktur Pelabuhan Belinyu sebagai pelabuhan ekspor sudah disetujui Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
"Tahun 2022 rencana induk pengerukan akan dimulai, sehingga nantinya pelabuhan ini menjadi pelabuhan ekspor yang mampu menampung kapal dengan kapasitas 9.000 DWT," katanya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .