PALEMBANG - Moda transportasi light rail transit (LRT) dipastikan oleh Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKAR Sumsel) aman dari gangguan hujan deras disertai petir yang sedang kerap terjadi karena cuaca buruk.
Kepala BPKAR Sumsel Prih Galih di Palembang, Senin mengatakan, kepastian tersebut karena semua komponen sarana dan prasarana penunjang operasional LRT yang sebagian besar bertenaga listrik sudah didesain sedemikian rupa sehingga aman untuk digunakan.
Penyaluran Listrik untuk Menjalankan LRT
Prih Galih mencontohkan, penyaluran listrik untuk operasional LRT menggunakan rel ketiga (third rail) yang terpisah dari komponen trainset.
Kemudian saluran yang bertegangan daya listrik 750 VDC tersebut juga dibungkus rapat dengan alat pelindung sehingga aliran listrik tidak menyambar keluar dari jaringan.
"Masyarakat tidak perlu ragu. Apalagi semua jalur sepanjang 23,4 kilometer dengan 13 stasiun juga sudah dipasangkan penangkal petir sehingga kemungkinan sambaran petir bisa diantisipasi," ujarnya.
BACA JUGA:
Unit trainset yang dimiliki oleh BPKAR
Menurut dia, BPKAR memiliki delapan unit trainset masing-masing enam unit dioperasionalkan dan dua lainnya sebagai cadangan.
Semuanya trainset berbahan yang menggunakan allumunium alloy dan kabin menggunakan komposit. Bahan tersebut selain mudah dalam perawatan juga aman.
Masing-masing trainset, lanjutnya, juga dirancang untuk depat melaju dengan kecepatan yang aman. Dalam pengoperasiannya, kecepatan maksimal adalah 85 km per jam.
"Meskipun pabrik merancangnya mampu berkecepatan 100 Km per jam tapi dalam pengoperasian hanya maksimal 85 Km per jam. Itu semua dikontrol oleh petugas dari ruang OCC," papar Prih Galih.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.