Pembangunan "Breakwater" di Pantai Arung Dalam Bangka Tengah Mengeluarkan Biaya Rp80 Miliar
Bupati Bangka Tengah (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Biaya yang dibutuhkan untuk proyek pembangunan pemecah gelombang (breakwater) di sepanjang Pantai Terentang hingga Arung Dalam, mencapai Rp80 miliar. Destinasi tersebut berada di Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.

Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman di Koba, Senin, mengatakan pembangunan breakwater akan diperpanjang hingga Pantai Arung Dalam pada 2022 yang estimasi biayanya mencapai Rp80 miliar.

BACA JUGA:


"Sudah masuk rencana pembangunan pada 2022, sumber dananya langsung dari Pemprov Babel," ujarnya.

Pemecah Gelombang Bermanfaat Mengendalikan Abrasi di Garis Pantai

Menurut bupati, pembangunan pemecah gelombang ini sangat perlu dan butuh perencanaan lebih matang untuk mengendalikan abrasi yang menggerus garis pantai.

"Ini progres pemerintah provinsi yang sudah mulai dijalan sejak 2019 dan berlanjut hingga 2021," katanya.

Algafry mengatakan, pembangunan pemecah gelombang itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya abrasi pantai yang berpotensi merusak rumah penduduk dan fasilitas publik lainnya di sepanjang Pantai Arung Dalam hingga Desa Penyak.

"Apalagi jalan provinsi yang menghubung Pangkalpinang - Bangka Tengah dan Bangka Selatan berada tidak jauh dari bibir pantai di sepanjang Pantai Arung Dalam hingga Penyak," ujarnya.

Breakwater di Pantai Berfungsi Mengantisipasi Terjadinya Banjir Rob

Pembangunan breakwater di Pantai Arung Dalam juga untuk mengantisipasi terjadinya banjir rob, dimana kondisi air sungai naik yang bersamaan dengan air laut pasang.

 Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.