Polisi Ungkap Penyebab Tewasanya Pelajar di Sungai Musi Palembang
Jenazah MM ditemukan terterungkup di tepian anak sungai Musi Palembang tepat di bawah jembatan Jerambah Karang Jalan Merdeka (foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Seorang pelajar SMP ditemukan tewas di daerah aliran Sungai Musi, Senin, 11 Oktober. Aparat Polres Kota Besar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, menyatakan penyebab tewas pemuda tersebut diduga lantara sakit dan tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap korban.

Hal tersebut diketahui setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan orang tua korban, kata Kepala Seksi Humas Polrestabes Palembang Komisaris Polisi Abu Dani di Palembang, Senin.

"Keterangan ibu korban bahwa korban sebelumnya dalam keadaan sakit atau dalam kondisi tidak enak badan namun ia masih beraktifitas hingga  terjatuh ke sungai dan ditemukan sudah tidak bernyawa lagi," kata dia.

Pelajar SMP Tewas di Aliran Anak Sungai Musi Palembang

Menurutnya, korban berinisial MM (15) seorang pelajar SMP yang tercatat sebagai warga Jalan Temon, Lorong Kuto Batu RT 002/001 Kelurahan 27 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II Kota Palembang.

Korban ditemukan tewas oleh saksi Trimin Yamini (51) dan F (16) di aliran anak Sungai Musi tepat di bawah Jembatan Jerambah Karang Jalan Merdeka, Kelurahan 26 Ilir, Senin sekitar pukul 06.00 WIB.

"Ketika menemukan jenazah korban mereka langsung mengadu ke orang tuanya. lalu keluarga mengevakuasi korban  ke rumah duka," imbuhnya.

Atas permintaan keluarga korban tim identifikasi Polrestabes Palembang tidak melakukan visium terhadap jenazah korban.

"Keluarga korban menyatakan untuk tidak dilakukan tindakan visum luar maupun dalam terhadap korban," katanya.

Pelajar SMP Tewas di Sungai Musi Palembang Tidak Divisum oleh Keluargannya

Sementara itu, Ayah korban Gani (57) mengatakan, anaknya itu memang dalam keadaan sakit yang semestinya membutuhkan istirahat, sehingga ia secara pribadi menganggap kejadian ini menjadi pelajaran dalam pengawasan anak.

"Ini menjadi pelajaran," ujarnya.

Pihaknya memutuskan untuk tidak melakukan visum terhadap jenazah anaknya tersebut, karena sudah ada kesepakatan dari semua keluarga.

"Polisi juga sudah lihat (jenazah) ke rumah dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. Kami ikhlas," ujarnya.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.