10 Faktor Pemicu Terjadinya Kekerasan dalam Rumah Tangga, Berdasarkan Penelitia Pakar
Ilustrasi KDRT (Pexels/Anete Lusina)

Bagikan:

PALEMBANG- Pertengkaran atau masalah keluarga dapat ditemukan pada pengobatan buruk yang disebut dengan Kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT. Pemicu KDR sendiri bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

Dilaporkan  VOI  pada 27 September, selama 5 tahun terakhir berdasarkan  laporan data dari Komnas Perempuan  terdapat 36.356 kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Lebih spesifik lagi, sejumlah 2.300  kasus KDRT  pada tahun 2020 dan 1.419 kasus pada 2019. Ini berarti peningkatan sebesar 68 persen selama pandemi. Pada tahun 2021 semester pertama, kasus KDRT yang dilaporkan pada Komnas Perempuan ada 2.500 kasus.

Banyaknya kasus tersebut, perlu direspons sebagai antisipasi serta menyebarkan pengetahuan untuk langkah pencegahan. Menurut psikolog dan dosen di Fakultas Psikologi, Universitas Hang Tuah, Surabaya, Dewi Mahastuti, S.Psi, M.Si., M.Psi., terdapat 2 kategori yang melatarbelakangi kekerasan dalam rumah tangga, berikut daftarnya.

Faktor Internal

Faktor ini berasal dari diri pelaku kekerasan kepada  survivor . Baik karakter, tingkat emosi, dan pengalaman masa lampau. Menurut Dewi, factor internal yang memengaruhi seseorang sehingga melakukan kekerasan pada pasangannya antara lain:

1. Pengalaman masa lalu

Menyaksikan kekerasan, yang dilakukan orang tuanya misalnya, bisa memengaruhi seseorang melalui perhatian. Pengalaman masa lalu yang buruk atau mengalami kekerasan juga bisa menjadi pemicu seseorang melakukan kekerasan pada pasangannya.

2. Rasa curiga berlebihan

Kecurigaan yang berlebihan bisa memicu seseorang  overthinking , terutama mengenai perilaku pasangannya. Bahkan, meskipun pasangan tidak menyimpan rahasia rahasia bisa membuat nota makan apapun menghidupkan cerita-cerita dalam kepala.

3. Kecemasan berlebihan

“Sese yang merasa cemas berlebihan akan tumbuh tentang kehilangan atau hal lain yang dilakukan oleh pasangan sehingga individu berpose pada pasangan,” terang Dewi kepada  VOI .

4. Temperamen

Temperamen memengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran, menurut KBBI. Menurut psikologi, temperamen adalah sifat yang memengaruhi seseorang dalam merespons suatu hal. Seseorang yang memiliki temperamen tinggi, menurut Dewi, akan mudah terpancing emosi dan tersulut marah.

5. Kontrol emosi kurang baik

Emosi meluap-luap dipicu oleh kontrol emosi yang kurang baik. Artinya, karena emosi tidak terkontrol dengan baik menyebabkan seseorang melakukan kekerasan baik secara fisik maupun verbal.

Selain lima faktor internal, berikut 5 faktor dari luar diri yang memengaruhi seseorang melakukan kekerasan bahkan kepada orang terdekat.

Faktor eksternal

6. Perselingkuhan

Sepasang suami istri yang berselingkuh bisa disebabkan tidak ada kecocokan lagi atau untuk perbuatannya. Perselingkuhan juga bisa jadi salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan kekerasan, baik secara verbal maupun fisik kepada pasangannya.

7. Masalah ekonomi

Faktor ekonomi dapat memicu timbulnya banyak masalah dalam kehidupan rumah tangga.

“Kebutuhan-hari atau keinginan yang tidak terpenuhi, serta materi yang dirasakan dalam rumah akan banyak memicu pasangan untuk saling menyalahkan dan objek,” lanjut keputusan faktor pemicu KDRT.

8. Budaya patriarki

Cara pandang yang menempatkan suami sebagai orang nomer satu dalam rumah tangga tidak akan berefek positif dalam hubungan rumah tangga. Sebab, ungkap Dewi, ini bisa memicu kekerasan dalam rumah tangga apabila tidak disertai kesadaran pada setiap individu.

9. Campur tangan pihak ketiga

Komunikasi yang terganggu bisa dikarenakan campur tangan pihak ketiga. Orang ketiga ini bisa dari keluarga ataupun dari luar lingkungan keluarga.

10. Obat terlarang, judi, dan miras

Menutup penjelasannya, Dewi memaparkan bahwa seseorang bisa lepas kendali karena pengaruh obat-obatan terlarang dan miras. Ini juga bisa memicu seseorang hilang kesadaran dan melakukan kekerasan. Begitu juga dengan judi yang selalu membuat orang ingin memenangkan ‘permainan’.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.