BPBD Sumsel Gencarkan Patroli Cegah Bencana Asap Karhutla
Helikopter untuk patroli karhutla Sumsel (ANTARA/Yudi Abdullah)

Bagikan:

PALEMBANG- Petugas BPBD Sumatera Selatan menjalankan patroli mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang dapat menimbulkan musibah kabut asap. Dalam kegiatan tersebut, pihaknya mendapat dukungan dari satgas gabungan penanggulangan Karhutla dalam beberapa pekan terakhir.

"Untuk mencegah terjadinya karhutla besar yang berpotensi mengakibatkan bencana kabut asap pada musim kemarau 2021, kegiatan patroli darat dan udara pada Agustus ini lebih ditingkatkan lagi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah di Palembang, Minggu.

Bencana Karhutla di Sumsel Selama Juli Bisa Diatasi BPBD dan Satgas Gabungan

Menurut dia, dalam beberapa hari terakhir di sejumlah daerah rawan karhutla mulai terjadi kebakaran, namun bisa diatasi sehingga tidak mengakibatkan bencana kabut asap, berkat kesiapsiagaan petugas BPBD bersama satgas gabungan.

Melihat kondisi tersebut, pihaknya berupaya meningkatkan patroli untuk mengecek kondisi kawasan hutan dan lahan, jika ada kebakaran dapat dilakukan tindakan cepat dan tepat, sehingga tidak meluas menjadi kebakaran besar yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan serta gangguan kesehatan dan aktivitas masyarakat.

BPBD Melakukan Patroli Karhutla di Beberapa Wilayah di Sumsel

Sejumlah daerah yang menjadi sasaran patroli seperti kawasan hutan dan lahan yang rawan karhutla di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Kabupaten Banyuasin, dan Musi Banyuasin, katanya.

Dia menjelaskan, untuk melakukan patroli udara, pihaknya didukung lima unit helikopter pembom air (waterbombing) yang memiliki kemampuan membawa 5.000 liter air.

Tim patroli udara itu melakukan pembasahan lahan pada kawasan yang terdeteksi banyak titik panas (hotspot) dan berupaya melakukan pemadaman api jika melihat ada lahan perkebunan atau kawasan hutan yang terbakar.

Kegiatan pencegahan lebih diutamakan untuk mengantisipasi terjadinya karhutla yang besar dan bisa mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat.

Melalui upaya tersebut diharapkan wilayah Sumsel yang memiliki kawasan hutan, lahan gambut , dan perkebunan yang cukup luas bisa terhindar dari kebakaran besar dampak musim kemarau tahun ini, ujar Iriansyah.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.