TikTok Turut Sponsori Euro 2020, Bersama Perusahaan China Lain, Hisense, Alipay, dan Vivo
Ilustrasi Liga Eropa (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Sejumlah perusahaan asal negeri tirai bambu ikut mensponsori beberapa tim nasional dan penyelenggaraan EURO 2020 bersama asal negara di FedEx, Booking.com, Volkswagen, Coca-Cola, dan Qatar Airways. Empat sponsor tersebut, yaitu Hisense, Alipay, Vivo, dan TikTok.

Hisense, perusahaan elektronik, dan Kedutaan Besar Inggris di Beijing mengundang 400 fans sepak bola untuk menyaksikan pertandingan Liga Eropa bareng pada Minggu 13 Juni malam.

"Tahun ini dan tahun depan merupakan tahun besar penyelenggaraan beberapa ajang olahraga karena ada Piala Eropa, Olimpiade, dan Piala Dunia. Ini waktu yang sangat tepat bagi brand kami untuk unjuk kebolehan," demikian pernyataan Hisense dikutip media resmi China, dinukil Antara, Selasa 15 Juni.

TikTok Berhasil Telah Populer di Beberapa Negara

Platform berbagi video pendek TikTok telah meraih popularitas yang tinggi di sejumlah negara. Pengamat industri global menilai TikTok sebagai salah satu produk China yang paling sukses mendunia.

"Olahraga, khususnya sepak bola, sangat populer bagi konsumen Eropa. Mensponsori Piala Eropa bermanfaat untuk menjembatani antara produk dan audiens," kata Zhang Qing, selaku CEO Key Solution Sports Co, sebuah perusahaan konsultan industri olahraga di China.

Perusahaan-perusahaan Asia yang Menjadi Sponsor Olahraga Internasional14 Jun 2021

Meurut dia, pada era 1980-an perusahaan-perusahaan Jepang menjadi sponsor-sponsor olahraga berlevel internasional, sedangkan 1990-an giliran perusahaan Korea Selatan.

"Sekarang, perusahaan-perusahaan China yang lebih kompetitif, seperti elektronik, perangkat rumah tangga, telepon seluler, dan teknologi informasi. Para pendatang itu sekarang lebih unggul," kata Zhang.

Ekspansi ke pasar perdagangan Eropa telah dilakukan Vivo sejak Oktober 2020. Lalu pada Februari 2021, perusahaan ini menjajaki pasar Rumania dan Ceko. Dengan demikian, maka perusahaan telepon seluler asal China itu telah merambah 12 negara Eropa.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI.