PALEMBANG- Satgas COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengungkapkan kepatuhan warga dalam menerapkan protokol kesehatan di wilayahnya menjadi yang terendah di tingkat nasional.
Andi Budi Prayitno, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Bangka Belitung, menyampaikan bahwa warga Bangka Belitung yang patuh memakai masker hanya 36,7 persen, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional 88,17 persen.
"Secara nasional angka kepatuhan menggunakan masker masyarakat Babel berada di posisi terendah se-Indonesia," katanya di Pangkalpinang, Senin, 14 Juni.
Tingkat Kepatuhan Warga Bangka Belitung Menghindari Kerumunan
Di wilayah Bangka Belitung, ia melanjutkan, Kabupaten Bangka Barat tercatat sebagai daerah dengan tingkat kepatuhan warga memakai masker paling rendah (12,50 persen).
Persentase warga yang taat menjaga jarak dan menghindari kerumunan di Bangka Belitung juga hanya 33,5 persen, jauh lebih rendah dari rata-rata nasional 87,36 persen.
Menurut Andi, tingkat kepatuhan warga menjaga jarak dan menghindari kerumunan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga paling rendah se-Indonesia.
"Tingkat kepatuhan terendah berada di Kabupaten Bangka Barat dengan 20,83 persen," katanya.
BACA JUGA:
Pemprob Babel Menggencarkan Operasi Yustisi Penegakan Protokol Kesehatan
Guna meningkatkan ketaatan warga menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung menggencarkan operasi yustisi penegakan protokol kesehatan.
"Operasi yustisi prokes (protokol kesehatan) ini terus dilakukan agar para pelanggar jera dan menjadi pelajaran bagi warga lainnya untuk selalu menaati prokes ini," kata Andi.
"Kami tidak bosan-bosannya mengimbau dan mengajak pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan prokes. Ini merupakan cara paling sederhana mencegah dan menekan penularan virus corona," ia menambahkan.
Hingga Minggu malam (13/6), jumlah akumulatif warga yang terserang COVID-19 di Provinsi Bangka Belitung seluruhnya 19.701 orang dengan perincian 18.424 orang sudah sembuh, 301 orang meninggal dunia, dan 976 orang masih menjalani karantina.
Lebih lanjut, ia mengingatkan kepada masyarakatnya Babel bahwa penyebaran virus corona masih terjadi dan belum juga berakhir.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI.