Antisipasi Karhutla, Walhi Sumsel Deteksi Ratusan Titik Panas Pemicu Kebakaran Lahan
Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, M Hairul Sobri. (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Bagikan:

PALEMBANG - Datangnya musim kemarau yang tepat Kebakaran Hutan dan Lahan ( Karhutla ) beberapa wilayah di Provinsi Sumatera Selatan. Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumsel mengawasi ratusan titik panas di daerahnya pada beberapa kabupaten.

M Hairul Sobri, Direktur Eksekutif Walhi Sumsel , menyampaikan titik panas yang perlu diantisipasi oleh masyarakat dan satgas penanggulangan karhutla dengan melakukan kegiatan pendinginan dan pencegahan pencegahan lainnya.

Tersedia Lebih 100 Titik Rawan Karhutla di Sumsel

Menurut dia, titik panas yang terdeteksi Aqua satelit, Landsat-8, dan NOAA itu sepanjang Mei ini saja lebih dari 100 titik yang populer di sejumlah kabupaten kebakaran hutan dan lahan, seperti Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin.

Keberadaan titik panas tersebut, jika tidak mendapat perhatian penanggulangannya bisa menjadi titik api yang dapat mengakibatkan bencana bencana akibat dampak dari terbakarnya lahan pertanian, perkebunan, dan kawasan hutan.

"Dalam kondisi masih pandemi COVID-19, perhatian untuk penanganan wabah virus corona harus sama besar dengan karhutla, bencana kabut asap tidak kalah bahayanya dengan virus, karena dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat, bahkan bisa menyebabkan kematian," ujar Sobri.

Satgas Sosialisasi Pencegahan Karhutla Kepada Masyarakat dan Perusahaan Perkebunan

Sementara sebelumnya Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengungkapkan untuk mencegah pelaksanaan karhutla pada musim kemarau 2021, sejak dua bulan terakhir pihaknya bersama satgas gabungan penanggulangan karhutla melakukan berbagai tindakan antisipasi melalui operasi darat dan udara.

"Melalui upaya ini dan Partisipasi dari masyarakat dan pihak perusahaan perkebunan, diharapkan karhutla pada musim kemarau tahun ini bisa menjadi seminimal mungkin, sehingga bencana kabut asap dapat dihindari.

Satgas gabungan melakukan pembahasan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat di kabupaten yang terdeteksi titik panas. Perkebunan juga dihimbau untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan serta menjauhi kegiatan pembakaran untuk alasan apapun.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI .