BI Himbau Masyrakat Berhati-hati Terhadap Peredaran Uang Palsu
Barang bukti uang palsu (Foto dari ANTARA)

Bagikan:

PALEMBANG - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati pada peredaran uang palsu. Khususnya di masa Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.

Hari Widodo, Kepala BI Sumsel, mengungkapkan di momen ramadan dan menjelang lebaran kerap muncul uang palsu.

“Untuk Januari-Maret 2021, BI menemukan 404 lembar. Secara kasat mata hampir sama persis dengan uang asli, ”tuturnya di Palembang , Senin, 26 April.

Para oknum tidak bertanggung jawab memanfaatkan momen lebaran untuk melakukan penipuan. Nominal yang sering dipalsukan yakni Rp100.000 dan Rp50.000.

Masyarakat Diminta Mengenali Ciri-ciri Uang Asli

Untuk itu, BI selalu mengingatkan masyarakat untuk memanggil keaslian uang rupiah sehingga bisa membedakan uang asli dan palsu.

Walau tingkat peredarannya lebih sedikit dibandingkan periode yang sama dibandingkan tahun lalu.

“Mulai dengan 3D, dilihat, diraba, dan diterawang. Dengan langkah ini, peredaran uang palsu dapat dicegah, "kata dia.

Selain 3D, juga ada 5J yakni, uang jangan dicoret, jangan distapler, jangan diremas, jangan dilipat dan jangan dibasahi.

BI Minta Masyarakat Tukar Uang Lewat Bank

Untuk mencegah adanya peredaran upal, Bank Indonesia mengingatkan warga untuk menukarkan uang ke bank. Saat ini BI sudah bekerja sama dengan 28 bank umum yang menyediakan 199 titik lokasi untuk penukaran uang.

“Penukaran uang dilalukan di loket resmi perbankan guna mengurangi risiko uang palsu. Sebab jika di bank otomatis suplai uangnya berasal dari BI, "kata Hari.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI. Waktunya merevolusi pemberitaan!