PALEMBANG- Sibuk dengan smartphone menjadi aktivitas sehari-hari setiap orang di era sekarang. Hampir semua oranng tidak bisa lepas dari smartphone sehari pun. Mulai dari urusan pekerjaan, membaca berita, belanja, hingga pesan makanan dan transportasi, semua dilakukan hanya dengan menggunakan gawai di tangan.
Kehadiran smartphone tidak menghilangkan kemudahan kehidupan. Namun bagai pisau bermata dua, gawai pun bisa menjadi penyebab petaka, terutama yang berkaitan dengan kesehatan. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan ponsel secara berlebihan dapat memicu sejumlah gangguan kesehatan, salah satunya adalah sindrom leher teks.
BACA JUGA:
Dilansir dari Spine Health, Kamis, 2 Juni, text neck syndrome merupakan cedera stres berulang yang disebabkan oleh penggunaan perangkat seluler dalam waktu lama dengan kepala tertunduk ke bawah dan tak bergerak. Tetapi tak hanya sekedar berkirim pesan saja, text neck syndrome dikaitkan pula dengan banyak aktivitas di smartphone seperti browsing, bermain game, atau melakukan berbagai pekerjaan kantor.
Tanpa disadari, saat melakukan aktivitas tersebut biasanya kepala akan tertunduk dan melihat ke bawah pada sudut 45 atau 60 derajat. Posisi itu membuat kepala tertumpu pada leher. Dalam waktu yang lama, leher pun akhirnya tak mampu menahan jumlah tekanan tersebut.
Lalu apa saja gejala yang biasanya dialami penderita text neck syndrome, berikut beberapa di antaranya.
Nyeri di leher, punggung atas, dan bahu
Seseorang akan mengalami rasa nyeri intens atau menusuk di satu tempat tertentu. Namun bisa juga terjadi di bagian tubuh yang lebih luas seperti mulai dari bagian bawah leher dan ke bahu.
Postur kepala terlalu ke depan
Saat terlalu lama menunduk, otot-otot di leher, dada, dan punggung bagian atas menjadi tak seimbang karena postur kepala yang terlalu ke depan dalam waktu yang lama. Kondisi tersebut dapat menyebabkan seseorang kesulitan untuk mempertahankan postur tubuh yang baik.
Mobilitas berkurang
Pemakaian smartphone dalam durasi yang lama dapat membuat leher, punggung atas, dan bahu menjadi kaku sehingga sulit digerakkan.
Sakit kepala
Otot-otot di pangkal leher pun bisa menjadi nyeri dan kemudian menjalar dari leher kepala yang dapat mengakibatkan sakit kepala. Selain itu, terlalu banyak melihat layar juga dapat meningkatkan risiko kelelahan mata.
Nyeri semakin terasa saat leher ditekuk
Gejala text neck syndrome cenderung memburuk ketika leher ditekuk. Rasa sakit yang terjadi bisa bervariasi pada tiap orang. Misalnya, seseorang yang memakai smartphone dengan dua tangan mungkin akan lebih rentan mengalami rasa sakit yang merata di kedua sisi leher dan punggung atas. Sementara bagi yang hanya menggunakan satu tangannya, kemungkinan lebih banyak mengalami rasa sakit di satu sisi saja.
Pencegahan yang bisa dilakukan
Meski terlihat sepele, namun bila tidak ditangani segera, text neck syndrome tentu akan membuat kualitas hidup seseorang menjadi berkurang dan bahkan menyebabkan lebih banyk rasa sakit di kemudian hari. Nah, maka dari itu akan lebih baik untuk mencegah gangguan kesehatan ini sedari awal.
Untuk itu ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar text neck syndrome tidak terjadi pada Anda. Pertama, tentu saja dengan cara membatasi penggunaan smartphone. Lalu yang kedua adalah atur postur tubuh saat menggunakan smartphone.
Sebisa mungkin pegang perangkat pada ketinggian sejajar mata sehingga tak perlu menunduk terlalu lama. Kemudian yang terakhir, lakukan peregangan yang secara khusus menargetkan leher, dada, dan punggung atas untuk menghilangkan ketegangan. Misalnya saja dengan cara peregangan ringan seperti memutar bahu atau memiringkan kepala.
Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.