Membangun Bisnis Kuliner Cepat Dapat Pelangggan, Perhatikan Hal-hal Berikut Ini
Ilustrasi bisnis kuliner. (Foto oleh Roman Odintsov)

Bagikan:

PALEMBANG - Brand atau jenama adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh pemilik bisnis. Meski dianggap sederhana atau sepel, namun jenama atau brand perlu dikenalkan secara menarik, bisa melalui penceritaan atau  story telling.  Langkah ini perlu dilakukan bagi anda yang sedang membangun bisnis kuliner, demikian pendapat dari Pendiri M Bloc Group Handoko Hendroyono.

“Karena saya pengalaman di produk atau jenama, pertama adalah narasi. Narasinya harus lebih kuat,  story telling -nya harus kuat. Story telling  ini sebenarnya berhubungan dengan  tujuan  atau tujuan kita bikin (produk) itu apa. Nah, itu menjadi hal yang sangat penting,” kata Handoko di Jakarta, ditulis Minggu.

Senada, Chef Dade Akbar berpendapat bahwa dalam dunia kuliner elemen rasa juga perlu diperhatikan namun rasa enak bukan satu-satunya aspek kesuksesan dalam berbisnis. Menurutnya, para pelaku usaha yang tengah membangun bisnis kuliner harus lebih menyadari kekuatan cerita yang dimiliki pada produk.

“Banyak banget unsur-unsur lain di luar rasa yang memang harus diinovasi, punya terobosan. Salah satunya mungkin tentang narasi  brand  itu, punya cerita apa,” tutur Dade.

Membangun Bisnis Kuliner Lokal Indonesia

Ia juga menggarisbawahi pentingnya para pelaku usaha untuk memanfaatkan sumber pengetahuan kelokalan yang mereka miliki untuk mengolah cerita. Setidaknya terdapat dua kunci dalam konteks kuliner nusantara, yaitu mengetahui kekuatan kuliner lokal dan mengetahui bagaimana mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih menarik lagi.

“Pengetahuan itu memang hanya kita yang tahu karena kita orang lokal kita tahu kekuatan kita apa dan kita olah dengan pengetahuan kita,” ujarnya.

Handoko menilai sejauh mana perkembangan bisnis kuliner telah memiliki inisiatif-inisiatif bagus, tidak hanya di kota-kota besar di Indonesia, tetapi juga di kota-kota kecil yang mungkin jarang terekspos.

“Saya sendiri juga mengelola kopi, jadi sedikit banyak tahu seperti di Madiun atau di Klaten, dan kota-kota lain, itu bertumbuhan F&B lokal yang inovatif-inovatif. Tidak mengecewakan nilai inovasinya kecil, bukan hanya menyajikan bikin (produk), tapi ada tidak unsur inovasinya dan ada tidak narasi narasinya,” cerita Handoko.

Eksplorasi dan Inovasi Menu Menjadi Kunci Bisnis Makanan

Selain itu, Handoko juga penting untuk ketelusuran ( traceability . )) sumber-sumber bahan baku sehingga narasi produk kuliner menjadi lebih kuat.

“Jadi sumber-sumbernya juga diberitahu. Misalnya, madunya dari pohon yang tinggi lima meter, atau justru di bawah tanah. Kelapanya dari kelapa terbaik di Indonesia, dan lain sebagainya,” terangnya.

Sementara inovasi produk, terutama ketika seseorang hendak mengombinasikan bahan-bahan berbeda untuk menjadi produk baru yang tidak pernah terpikirkan oleh orang-orang sebelumnya, Dade mengatakan penting untuk pelaku usaha menemukan referensi dan eksplorasi.

“Kuncinya adalah menemukan inovasi dari eksplorasi. Katakanlah misalkan pakai produk Tehbtol Sosro, ini bisa  di luar  apa, nih, kalau kita bikin pakai bahan a, bahan b, bahan c, dan lain-lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, ketika seseorang menganggap bahwa mengombinasikan bahan-bahan yang biasanya tidak lazim, maka ia bisa dengan mudah untuk mengeksplorasi menu. Hal tersebut, lanjut Dade, tentu melalui proses penelitian dan pengembangan (RnD) terlebih dahulu.

Begitu pula dengan cara penyajian menu, eksplorasi menjadi kunci agar produk baru yang telah dibuat tampil unik dan berbeda dengan produk lain pada umumnya.

“Jangan mau biasa-biasa saja. Pilihan aman itu bukan pilihan. Terlepas dari semua keterbatasan, bermain pembohong saja dulu. Kemudian baru lihat kenyataan. Jangan lihat kenyataan dulu, itu akan susah untuk bermain pembohong. Kasarnya begitu,” kata Dade.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.