Penyelundupan Minyak Goreng ke Timor Leste, Bareskrim Polri  8 Tangkap dan Bongkar 8 Kontainer
Penyelundupan minyak goreng berhasil digagalkan Bareskrim Polri/Foto: VOI

Bagikan:

PALEMBANG - Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim Polri bersama Polda Jawa Timur berhasil mengungkap tindak penyelundupan minyak goreng. Barang bukti minyak goreng siap ekspor dari Jawa Timur ke Timur Leste tersebut diangkut di dalam delapan kontainer.

Delapan kontainer yang dibongkar berisikan 162.642,6 liter atau 121,985 ton minyak goreng siap ekspor, kata Komjen Agus. Tentunya, perbuatan ini bertentangan dengan kebijakan Pemerintah soal larangan ekspor minyak goreng.

Pengungkapan tersebut bermula dari informasi yang diberikan oleh masyarakat kepada Polres Pelabuhan Tanjung Perak tentang adanya dugaan pelanggaran Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2022 tentang Larangan sementara ekspor Crude Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein and Used Cooking Oil.

Pihak Kepolisian menetapkan dua orang sebagai tersangka, yakni inisial R (60) dan E (44). Mereka diduga berperan sebagai eksportir minyak goreng di tengah berlangsungnya kebijakan larangan ekspor.

Penyelundupan Minyak Goreng ke Luar Negeri Menggunakan Kontainer

Menurut Agus, diduga terdapat 11 kontainer berisikan minyak goreng siap ekspor. Namun, tiga kontainer telah berada di Negara Timor Leste dan saat ini polisi sedang berkoordinasi dengan Ditjen Bea Cukai, untuk melakukan penarikan tiga kontainer tersebut.

"Delapan kontainer yang berisikan minyak goreng dengan merek Linse, Tropis, dan Tropical telah diamankan oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak," kata Agus kepada wartawan, Kamis, 12 Mei.

Trik Penyeludupan Minyak Goreng Menggunakan Kontainer Mengelabui Petugas Bea Cukai

Dalam melancarkan aksinya, kata Agus, para pelaku mengelabui petugas Bea Cukai dengan memasukkan barang yang tidak sesuai dengan pos tarif atau HS dan invoice Persetujuan Ekspor Barang (PEB) yang mana dokumen ekspor dengan Pos Tarif/HS dan Invoice tertulis barang-barang seperti engsel pintu, cat, genteng, glass block mulia, alat-alat pipa, pipa pvc, Sika vix tile adhisive, tong besi tutup lebar, snack, sterefoam, sendok bebek plastik, komputer, sparepart mobil aqua.

"Namun isi barang di dalam kontainer adalah minyak goreng dengan merek tersebut," ujarnya.

Pelaku dijerat Pasal 112 Ayat (1) Jo Pasal 51 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan Jo Pasal 3 Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2022 tentang Larangan Sementara Ekspor Crude Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein and Used Cooking Oil.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.