Ekspor Kepiting Bakau dari Belitung ke Singapura Meningkat Jelang Perayaan Imlek

PALEMBANG - Menjelang Hari Raya Imlek, Kabupaten Belitung alami peningkatan ekspor kepiting bakau ke Singapura. Eskpor yang sebelumnya hanya 50 kilogram kini menjadi 100 kilogram dalam satu kali pengiriman.

"Permintaan ekspor kepiting bakau dari Belitung menuju Singapura meningkat satu minggu menjelang perayaan Tahun Baru Imlek," kata salah satu pengusaha kepiting bakau, Darsono di Tanjung Pandan, Selasa.

Menurut dia, pada hari biasa pengiriman kepiting bakau menuju Singapura hanya sekitar 30 - 50 kilogram, tapi menjelang perayaan Imlek permintaan kepiting bakau meningkat hingga mencapai 100 kilogram.

"Kondisi ini sudah membaik jika dibandingkan tahun lalu tidak ada pengiriman sama sekali akibat pandemi COVID-19 sehingga pasar Singapura tutup dan permintaan kosong," ujarnya.

Harga Kepiting Bakau Belitung

Ia mengatakan, kepiting bakau dijual dengan harga yang bervariasi tergantung ukuran mulai dari Rp350 ribu - Rp400 ribu ukuran satu kilogram, Rp300 ribu - Rp350 ribu ukuran 700 gram dan Rp 200 ribu - Rp250 ribu ukuran 500 gram.

"Kepiting bakau diekspor dengan terlebih dahulu dikirim ke salah satu perusahaan kargo di Jakarta untuk selanjutnya dikirim ke negara tujuan yakni Singapura," katanya.

Potensi Usaha Kepiting Bakau di Belitung

Dia menyebutkan, selain untuk memenuhi permintaan ekspor, hasil tangkapan kepiting bakau tersebut juga dijual di pasar lokal atau restoran setempat.

"Potensi usaha kepiting bakau di Belitung sangat menjanjikan karena kelestarian mangrove yang masih terjaga," ujar dia.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.