5 Bahan Pembuatan Produk Kosmetik yang Berbahaya bagi Kulit, Wanita Wajib Tahu!
Ilustrasi bahan berbahaya dalam kosmetik (Pexels/Ron Lach)

Bagikan:

PALEMBANG - Ada bermacam-macam bahan baik alami maupun kimia yang terkandung dalam produk perawatan kulit dan kosmetik. Seringnya, kita selama ini asal beli dan pakai tanpa Identifikasi apa saja kandungan bahan-bahannya.

Baru-baru ini, BPOM merilis daftar produk kosmetik yang berbahaya karena mengandung merkuri. Selain merkuri, dermatologis juga memiliki daftar dan alasan mengapa bahan-bahan di bawah ini dapat merusak kulit.

Biar enggak bingung dalam memilih produk kosmetik maupun perawatan wajah yang aman, kenali dan hindari 5 bahan berbahaya berikut ini.

1. Paraben

Paraben umumnya dipakai untuk menghambat pertumbuhan jamur dan mikroorganisme dalam produk. Paraben merupakan sekelompok bahan kimia agar produk kosmetik dan perawatan wajah dapat disimpan. Jenis paraben yang sering dipakai produsen kosmetik antara lain butylparaben, propylparaben, methylparaben, isobutylparaben.

Menurut Cosmetic Ingredient Review (CIR) dan FDA, paraben dalam produk pelembap dan makeup bisa aman jika dipakai dalam jumlah yang sangat kecil. Meski dalam jumlah kecil tidak berdampak signifikan pada kulit, penelitian menemukan bahayanya jika masuk ke tubuh.

Penelitian tersebut menemukan adanya paraben pada jaringan payudara wanita dengan kanker payudara. Meski hasil penelitian ini masih belum menemukan konklusi pasti, dilansir  Insider,  Rabu, 17 November, tetapi secara definitif paraben dengan peningkatan risiko terkena kanker.

Selain itu, paraben juga dianggap dapat mengganggu produksi hormon dengan meniru estrogen sehingga tubuh lebih sedikit memproduksi estrogen alami. Penelitian menunjukkan bahwa paraben berdampak buruk pada fungsi reproduksi, tidak hanya pada wanita tetapi juga pria.

2. Wewangian

Menurut Academy of Dermatology Association, wewangian adalah salah satu penyebab utama dermatitis kontak. Dermatitis kontak yang dialami ketika kondisi kulit memerah dan meradang setelah terjadi iritan. Dalam konteks ini, iritan berupa wewangian baik yang alami maupun sintetis dalam produk kosmetik.

Berdasarkan Paul Bigliardi, MD., profesor dermatologi di University of Minnesota Medical School, semua wewangian dalam konsentrasi tinggi dapat mengiritasi kulit, bahkan yang organik. Risiko memakai produk perawatan dan kosmetik berpewangi antara lain mengalami alergi bagi kulit sensitif.

Untuk wewangian dalam sabun mandi dan shampo serta produk yang bisa dibilas, menurut Bigiliardi, lebih dapat ditoleransi daripada dalam  body lotion  maupun krim. Jadi, pilihlah kandungan wewangian yang rendah untuk dua produk terakhir tersebut.

3. Phthalates

Produk perawatan kulit menggunakan phthalates untuk melembutkan dan membuat aromanya tetap tahan lama. Jenis phthalates yang paling umum digunakan adalah diethyl phthalates (DEP) untuk  lotion  agar menembus kulit lebih baik.

Menurut FDA (Food and Drug Administration), ftalat dalam produk perawatan kulit menimbulkan risiko signifikan sebagai pengganggu endokrin. Artinya jika masuk ke dalam tubuh bisa mengganggu aktivitas hormon.

4. Alkohol

Biasanya tertulis dalam komposisi produk perawatan maupun kosmetik, alkohol yang digunakan untuk pengawet dan membantu produk mengering lebih cepat pada kulit setelah diaplikasikan. Dalam produk seperti toner dan pembersih wajah, alkohol dipakai untuk membantu mencerahkan kulit dan mengurangi munculnya pori-pori.

Alkohol seperti ethanol, isopropanol, dan propanol yang paling mengiritasi kulit. Biasanya ditemukan dalam toner, sabun, dan pembersih. Karena kandungannya sangat keras, efeknya membuat kulit kering. kandungan alkohol dibuktikan dalam penelitian aman untuk kulit. Jenisnya antara lain stearyl, cetearyl, dan cetyl.

5. Formaldehida

Formaldehyde umum dipakai untuk pengawet jenazah. Dalam produk kosmetik, dipakai sebagai pengawet kimia untuk mencegah pertumbuhan bakteri sama seperti fungsi paraben. Menurut International Agency for Research on Cancer, formaldehida dianggap sebagai karsinogen manusia. Jika terpapar dalam jumlah besar meningkatkan risiko terkena kanker.

Namun, ada aturan bagi setiap produsen jika menyertakan bahan-bahan di atas dalam produk-produknya. Jika tidak melewati batas dengan disertai penjelasan secara lengkap, bahan di atas bisa dianggap aman.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI dengan judul 5 Bahan dalam Produk Kosmetik yang Berbahaya untuk Kulit . Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .